Entah kunjungan yang keberapa kali, saya lupa. Namun yang jelas tempat ini jadi saksi saat menghilangkan kepenatan ketika masih bekerja di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kuningan. Dalam beberapa kesempatan datang pagi, untuk berjemur. Menikmati hangatnya mentari pagi. Jika tak sempat, maka datang sore hari saat senja mulai tiba. Semua sama indahnya. Terlebih menyaksikan keindahan matahari terbenam di balik punggung Gunung Ciremai. Asli keren pisan.Â
Menulis di ketinggian 1.078 MDPL adalah proses menuangkan segala pengalaman yang sudah dilalui. Menulis di tempat ini juga bercerita tentang apa yang terpikirkan untuk menata langkah di masa depan. Cocok memang, suasananya tenang, sepi, udaranya dingin, pemandangannya indah. Sempurna. Cukup rasanya dan ingin rasanya duduk berlama-lama di tempat ini, di ketinggian 1.078 MDPL. Seloroh saya meski menulis di ketinggian 1.078 MDPL semoga tulisannya ga ketinggian. Karena bagaimanapun tulisan yang komunikatif adalah tulisan yang mampu membangun chemistri dengan pembacanya. Dan itu tentu bukan hal-hal yang rumit, njlimet dan bikin mumet. Menulis di ketinggian 1.078 MDPL adalah proses menulis tentang apa yang kita saksikan dari pemandangan di sekitar kita, pemandangan yang agak jauh dari kita, bahkan yang lebih jauh lagi. Indra penglihatan memandu kita untuk meliihat ke sekliling, saat berbagai fenomena tersaji sedemikian jelas.Â
Menulis di ketinggian 1.078 MDPL adalah menuliskan tentang kesaksian kita, bahwa kehidupan masyarakat yang kita lihat berjalan begitu dinamis. Roda pembangunan dalam banyak sektor memang tak mungkin berputar secepat yang kita mau. Dinamika masyarakat ga sama, ada yang bisa diajak berlari; namun juga tidak sedikit yang butuh ekstra kesabaran. Kehidupan masyarakat sekitar bertumpu pada sektor pertanian, peternakan, wisata dan perdagangan skala kecil; namun di saat yang sama kita menyaksikan tumbuhnya sejumlah bisnis resto, berdirinya banyak pemukiman, dan aktivitas lainnya.Â
Menulis di ketinggian 1.078 MDPL adalah upaya mencerna apa yang terlihat kemarin, hari ini dan proyeksi di masa depan. Sejuknya udara pegunungan nyaris membuatku terhanyut dalam keasikan menulis. Tersadarkan langkah kaki harus segera bergegas pulang, kegiatan lain masih menanti. Saat kepenatan itu dirasakan, pasti akan kembali ke sini. Menulis di ketinggian 1.078 MDPL.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H