Mohon tunggu...
Hen Hendra Hendring
Hen Hendra Hendring Mohon Tunggu... -

NICE TO MEET U ALL.....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik BBM = Banteng Nyeruduk

2 April 2012   23:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:07 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terasa kasar sekali perlakuan pemerintah terhadap rakyat dengan menaikkan harga BBM. hidup dari hari kehari sudah terasa sulit dihimpit lagi dengan kenaikan BBM. Masya Allah.......!!!!

Masi ingat dulu kasus bank century, kalau tidak di talangi maka perekonomian Indonesia akan hancur. ini hal yang sama terulang kembali tapi objeknya beda, kalau BBM tidak di naikkan maka APBN akan jeblok. Tapi kedua nya tidak terbukti dan sudah dua kali Rakyat Indonesia di bodohi oleh ulah politik pencitraan presidennya.

kenaikan BBM mendapat penolakan dimana-mana, di seluruh Indonesia, Rakyat menolak kenaikan BBM ........tapi masih juga mau dipaksakan........di DPR pun demikian.....sekalipun baik samar maupun terang-terangan anggota DPR banyak yang menolak, tapi tetap saja di cari jalan biar BBM naik, dengan menambahkan pasal  siluman sebagai syarat untuk menaikkan BBM.

Nanti bila Pasal tersebut telah di Undangkan pemerintah, ada kemugkinan sejumlah praktisi hukum tata negara di negeri ini mengajukan gugatannya ke MK, dan kemungkinan besar dari kasat mata saja bisa dilihat bahwa pasal siluman tersebut rawan untuk di gagalkan oleh MK.

jadi politik BBM yang dikembangkan oleh pemerintah saat ini, sama dengan Banteng yang dimain-mainkan oleh Matador kesana dan kemari........sunggu kasihannya presiden indonesia sekarang yg tidak mempunyai kemampuan apa2 untuk mensejahterakan rakyat nya...............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun