Indonesia memiliki berbagai macam sumber pangan yang ada untuk menjamin ketahanan pangan indonesia bagi penduduknya selama ini kita hanya ketergantungan pada padi sebagai mkanan pokok masyarakat indonesia, akan tetapi kebutukan pangan penduduk indonesia yang masih belum mencukupi kebutuhannya konsumsi yang semestinya, kita juga masih menghandalkan impor pangan dari negara-negara tetangga kita. Â
Untuk itu kita disini akan membahasan salah satu tanaman pangan yang saat ini kita mungkin anak mudah saat ini merasa aneh kalau mendengar "Jewawut ekor rubah"(foxtaill millet).
 "Kalau di kampung saya biasa disebut "Ba'tan"  sedikit bercerita tentang tanaman ini ba'tan merupakan makanan yang paling berharga bagi kehidupan bagi  masyarakat desa mesakada karena merupakan makanan yang di pakai masyarakat untuk menunai suatu adat bagi penduduk tersebut, seiring berkembangnya saman masyarakat di daerah tersebut tidak lagi memiliki minat untuk menaman tanaman tersebut sehingga masyarakat tersebut kadang mendatangkan dari luar daerah meraka.
Jewawut merukapan tanaman momokotil yang dapat memiliki perkecambahan secara hypogael. Dimana terjadi pemanjangan epikotil sehingga plumula menembus kuli biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada pada tanah.
 Untuk kita sebagai mahasiswa pertanian alangkah baiknya jika membangkitkan semangat para petani saat ini untuk menanam tanaman jewawut yang merupakan tanaman tertua sebalum padi ada tanaman ini juga merupakan tanaman semusim. Budidaya tanaman juwawet dapat di tanam pada daerah semi kering dengan curah hujan kurang dari 125 mm yang diamana masa tumbuh tanaman ini berkisaran antara 3-4 bulan. Tanaman ini dapat tumbuh pada berbagai jenih tanah dan bahkan pada tanah yang miskin hara pun tanaman juwawut dapat tumbuh dengan baik.Â
Dari segi kandugan gizinya tanaman juwawut tidak kalah jauh dari tanaman pangan lain kandungan ada pada juwawut hampir sama dengan beras dan jagung "bahkan juwawut memiliki julukan havernya indonesia loh" tak tanggung-tanggung kandungan ada pada juwawut sangat tinggi karbohidrat 84,2% protein 10,8% lemak 3,3% serat 1,4% dan masih banyak lagi kandungan yang ada pada
Nah untuk budidaya tanaman juwawut ada kemiripan pada tanaman sorgum, tetapi jewawut kadang memakai cara tanam dengan sistem sebar di karenakan benih dari jewawut tapi jewawut juga dapat di tanam suatu media atau dengan cara tanam pada lahan penanaman luas dengan jumlah benih yang banyak dengan sistem pertanaman yaitu satu malai perlubang tanam dengan jarak tanam antara kisasaran 50x20cm,
Penyulaman di lakukan untuk menganti tanaman yang tidak tumbuh atau yang rusak, terkena penyakit dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman sampai ke akar dengan di ganti dengan benih yang baru atau bibit yang ada pada lubang sama.
Pemangkasan di lakukan supaya pertumbuhan pada tanaman lebih produktiif pemangkasan di lakukan pada saat tanaman berumur 2-3 MST pemangkasan selanjutnya di lakukan pada saat tanaman mulai masuki minggu yang ke 4-5 setelah pemangkasan seblumnya.
Untuk pemeliharahan kita perlu memberi pupuk jika tanaman tersebut tidak tumbuh dengan normal dengan menggunakan pupuk Urea, TSP dan KCL dengan perbandingan 2:1:1, pemeliharan yang perlu di perhatikan yaitu pertumbuhan dan pembersihan gulma yang ada di karenakan tanaman ini memiliki penyakit seperti tikus dan burung pipit.
Tanaman jewawut memiliki  potensi hasil 3,5 t/ha jika di budidayakan secara optimum (duke 1978) dari gambaran ini bahwa jewawut bisa menjadi salah satu pilih yang dapat kita pakai untuk menutupi kebutuhan pangan masyarakat indonesia kenapa kita sebagai mahasiswa pertanian tidak memiliki semangat untuk mendorong petani untuk meningkatkan potensi yang ada saat salah satunya bercocok tanam dengan tanaman jewawut.