Mohon tunggu...
peli
peli Mohon Tunggu... Koki - ora et labora

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kulit Merah yang Terlupakan yang Bisa Mengkatkan Unsur Hara Tanah

5 Maret 2018   13:44 Diperbarui: 5 Maret 2018   14:06 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang ngak mengenal minuman kopi, merupakan minuman yang kita banyak di jumpai dimana-mana. Na disini kita  mau membahas tentang kopi tapi! Yang kita mau bahas dsini ialah salah bagian dari terpenting kopi ( kulit merah yang terlupakan meningkat unsur hara) apa jadi kopi kalau tidak ada kulit luar dari kopi yang begitu indah di pandang pada saat buah kopi sudah matang.

 Hasil panen petani selama ini hanya sebagai limbah namun di balik itu kulit kopi  ternyata memiliki banyak manfat bagi tanah dan juga kesubura tanah ternyata memiliki manfaat dan kegunaan yang banyak dalam kehidupan kita terutama dalam aktivitas pertanian salah satunya untuk dibuat sebagai bahan pupuk organic demi meningkatkan kesuburan tanah

Ada apa sih di Kulit kopi kok bisa di katakana kulit merah yang terlupakan bisa meningkatkan kan unsur hara?

Na kulit kopi memiliki begitu banyak unsur hara di antaranaya Apa sih yang terkandung dalam kulit kopi tersebut? Kulit kopi mengandung begitu banyak bahan organik seperti karbon (C), hydrogen (H) dan oksigen (O) yang terikat dalam bentuk senyawa selulosa (45%), hemi-selulosa (25%), lignin (2 %), resin (45%), dan abu (0,5 %) (Mulato, Atmawinata dan Yusianto, 1996). Selain itu kandungan kulit kopi yang sudah hancur  unsur hara yang terdapat adalah 1,88 % N; 2,04 % K; 0,53 % Ca dan 0,39 % Mg kulit kopi yang kita jumpai selama ini tidak perna di manfatkan sebagai pupuk untuk meningkatkan unsur hara untuk tanah dan juga sebagai pupuk bagi tanaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun