Pada suatu sore disaat sedang menikmati panasnya kopi hitam, seorang teman dari Pekalongan memberi kabar kalau saya termasuk salah satu orang yg terpilih untuk diajak mengikuti serangkaian factory visit yg diadakan oleh PT.DJARUM untuk ikut acara yang akan berlangsung mulai 4 September – 7 September 2016 dengan rute Pekalongan – Semarang – Kudus. Dengan gembira mimin menyambut kabar tersebut dan setuju untuk bergabung dengan rombongan untuk acara di Semarang dan Kudus.
4 September 2016 pagi hari, berkumpul di hotel sahid mandari pekalongan, bertemu dengan para peserta factory visit yang merupakan orang orang yang sudah dipilih oleh PT.DJARUM wilayah DSO Pekalongan dan Tegal sambil menunggu rombongan dari Tegal datang panitia menyuguhkan berbagai macam acara buat perkenalan kepada para peserta yang akan diikuti sekitar 75 Orang dari berbagai kabupaten yang meliputi Batang,Pekalongan,Pemalang, Tegal dan slawi yang merupakan penikmat rokok DJARUM SUPER acara yang paling seru adalah biasa hiburan musik sebelum peserta dilepas menuju ke semarang dengan tujuan salah satu obyek wisata Klenteng Sam Po Kong.
Hari kedua
Setelah melakukan sarapan pagi sekitar jam 7 peserta tepat jam 8 pagi menuju tempat duduk di bus yang sudah ditentukan tujuan pertama adalah Factory Visit ke PT. DJARUM KUDUS. Lokasi pertama yang dituju adalah SKT (Sigaret Kretek Tangan) Karangbener. Disana KSL diajak berkeliling, melihat, dan praktik langsung membuat rokok kretek manual sampai proses pengemasan dengan tenaga manusia. Jumlah pekerja yang ada di SKT Karangbener lebih dari 4700 pekerja yang semuanya adalah tenaga kerja wanita yang sudah dibagi berdasarkan tugasnya masing-masing. Produk yang sudah jadi kemudian akan didistribusikan kepada pemesan dengan jumlah tertentu.
Agenda berlanjut pukul 13.00 WIB. peserta dikumpulkan di ruang Samanea Saman untuk menonton Company Profil dan Presentasi dari PT DJARUM. Bagian ini adalah saat-saat yang paling menyenangkan karena disamping melihat sejarah PT DJARUM, ada banyak doorprize yang diberikan.
Nah, jika dicermati lebih jauh lagi taman itu sebenarnya adalah simbol dari lima pilar Djarum Foundation. Kelima pilar itu adalah Djarum Bakti Sosial (dimulai 1951), Djarum Bakti Olahraga (dimulai 1969), Djarum Bakti Lingkungan (dimulai tahun 1979), Djarum Bakti Pendidikan (dimulai 1984), dan Djarum Bakti Budaya (sejak tahun 1992).
Selepas kunjungan dari taman Djarum Foundation, peserta kembali disuguhkan dengan kegiatan CSR lainnya, yang bahkan menorehkan catatan sejarah dengan tinta emas. Apalagi kalau bukan program olahraga bulutangkis yang telah mencetak legenda-legenda bulu tangkis Indonesia di pentas internasional. Sebut saja misalnya, Liem Swie King, Ardi B Wiranata, Hariyanto Arbi dan masih banyak lagi.
Berkunjung ke PT DJARUM tidak puas jika tidak mencoba lapangan GOR Bulu tangkis terbesar di Asia Tenggara bersama atlet-atlet muda PT Djarum. Yap! Selanjutnya SuperFriends menuju ke Lapangan GOR Bulutangkis. Disanalah kita bertemu atlet-atlet muda Indonesia yang berasal dari Sabang sampai Merauke. Tidak hanya melihat-lihat, Superfriends juga mencoba bermain bulutangkis. Menarik bukan?