Kain iri hati kepada Habel karena persembahan Habel diterima Allah sedangkan persembahan Kain ditolak Allah yang berakhir dengan pembunuhan Habel. Kain melambangkan kaki tangan kuasa Kegelapan (Iblis) dan Habel mewakili kuasa Terang (Allah Tritunggal) di mana pembunuhan ini merupakan fenomena pembunuhan fisik pertama di bumi dalam peperangan rohani kehidupan manusia sejak kejatuhan. Hanya dengan penebusan darah Kristus Yesus, manusia diangkat kembali dari lumpur dosa di bumi yang sudah jatuh dalam kuasa si jahat (1 Yoh. 5:19). Roh Kudus dalam tubuh orang Kristen lebih besar kuasanya dari roh-roh di dunia ini (1 Yoh. 4:4). Tanpa tuntunan Roh Kudus maka kehidupan manusia akan dihancurkan Iblis bahkan memungkinkan orang dikuasi kemarahan yang berakhir pada pembunuhan fisik orang lain yang dibenci. Manusia berdosa hanya mampu lepas dari jerat belenggu dosa Iblis melalui penerimaan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadinya serta pertobatan sejati.
Â
Iblis Menghancurkan Pemuda-Pemudi
       Iblis mencuri identitas diri pemuda pemudi (Yoh. 10:10a) sehingga mereka mengira mereka terjebak dalam tubuh yang salah jenis kelaminnya. Iblis dengan sabar mengikuti kehidupan seseorang sejak kecil dan bila ada kesempatan maka Iblis akan memainkan segala tipu muslihatnya untuk menggiring manusia ke jalan sesat. Firman yang ditaburkan dalam hati pikiran seorang dicuri iblis sehingga dimasukkan dengan pengertian yang menyesatkan tentang jati diri orang tersebut. Joyce Meyer mengatakan bahwa pikiran manusia merupakan medan perang di mana di pikiran inilah Iblis menawarkan teori, alasan-alasan dan berbantah dengan kita dalam upaya menyesatkan manusia.[7] Pemuda-pemudi seluruh dunia banyak yang disesatkan dengan pemikiran bahwa diri mereka terjebak dalam tubuh yang salah. Demikian liciknya si jahat memanipulasi pikiran manusia.
      Tindakan percabulan juga diperkenalkan oleh Iblis kepada anak-anak muda sejak usia dini. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik. Pemakaian internet dengan masif di dunia pendidikan telah membuka akses jaringan pornografi kepada murid-murid sekolah usia belia. Iblis memakai jaringan internet ini menggoda dan menjerumuskan pelajar usia muda ke dalam kecanduan pornografi yang juga bahkan telah menjerumuskan mereka ke aktifitas seks bebas yang mana sering menimbulkan masalah kehamilan dan aborsi yang sangat melawan perintah Allah Tritunggal. Pada awalnya pelajar usia muda ini secara tidak sengaja menemukan foto pornografi yang tiba-tiba muncul sehingga hal ini menimbulkan dorongan yang sangat kuat untuk melihat dan mencari tahu lebih jauh tentang hal sensual ini. Iblis memakai godaan foto dan video pornografi untuk menghancurkan kehidupan manusia mulai dari usia pelajar, usia pekerja, bahkan ke usia dewasa. Kuasa kecanduan pornografi ini sangat kuat jeratnya sehingga manusia tergantung kepadanya dan merusak kehidupan mereka dengan memuaskan keinginan daging yang tanpa disadari merupakan tipu muslihat dari Iblis.
Â
Kesimpulan
      Kita dapat katakan bahwa Iblis cenderung menjadi kontributor utama dalam setiap tindakan keberdosaan manusia. Tentunya kontribusi faktor keinginan manusia juga bisa memainkan peranan sehingga manusia jatuh dalam dosa, namun di balik semua fenomena yang bisa dilihat mata, noumena di balik semua kejadian ini ada pihak kerajaan kegelapan yang berupaya dengan gigih memantau kelemahan manusia. Pada saat ada kesempatan maka Iblis dengan begitu piawai menggoda manusia dengan penuh kelicikan dan berhasil menjatuhkan manusia dalam dosa seperti yang telah berhasil dilakukan kepada Adam dan Hawa pada awal penciptaan di taman Eden.
      Pada saat manusia sudah jatuh dalam godaan si jahat maka manusia cenderung menikmati keberdosaan tersebut dan hanya dengan tuntunan kuasa Roh Kudus saja yang akan memampukan manusia terlepas dari jerat dan belenggu dosa ini. Rasul Paulus mengingatkan agar jangan menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budi manusia, sehingga bisa membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik yang berkenan kepada Allah. Sebagai prajurit Kristus, orang Kristen harus memakai seluruh perlengkapan senjata Allah.
Â
DAFTAR PUSTAKA