Burungpun Ingat Pulang
Setelah mata, membuang air dalam jiwaku. Menumpahkan segala pada bibir kapal. Burung pun terbang kemana-mana, entah berapa lama.
Perihal waktu, burung pun tak sudi bersedih. Ia hanya ingin pulang, membawa segudang hati pada jalan kematian menuju cakrawala.
Berilah aku tabah. Cara mencintai Langit dan awan. Jika burung pun ingat pulang, ia seperti irisan daun ubi serta doa-doa yang dimakan belagu.
Jika burung pun ingat pulang, untaian nurani tak Sudi melukai. Jika burung pun ingat pulang, segala obat pulang adalah rumah.
2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H