Mohon tunggu...
Yogie
Yogie Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

suka cerita | kopi | berimajinasi tentang bumi manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Oh Tuhanku

25 Maret 2024   05:30 Diperbarui: 11 April 2024   00:28 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber gambar. Pixabay.com

Oh Tuhanku

Mereka terhimpit dalam keterasingan yang kelam, di tepian jurang yang dalamnya sebuah ketidakpastian.
Mereka terbuai dalam bayangan-bayang kabut tebal tak ada seorang pun yang dapat menemukan mereka, kecuali Tuhan. Mereka teriris dalam hidup suatu misteri pada dinding di jalan-jalan. Menatap hujan batu dan api

Oh Tuhanku!
Kemanakah kau membawa bintangnya pergi, dimanakah mereka dapat menemukannya.

Oh Tuhanku!
Biarlah kabut itu, dapat bertambah tebalnya agar tidak ada seorang pun menemukan mereka.

Oh Tuhanku!
Bagaimanakah hidupnya dalam bayangan-bayang misteri, yang bertahan di dinding jalan-jalan kota kian sontak mengurang.

Oh Tuhanku!

Derita Tiada Akhir #6

25 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun