Mohon tunggu...
Yogie
Yogie Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

suka cerita | kopi | berimajinasi tentang bumi manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi dan Dua Remaja

15 Januari 2024   19:26 Diperbarui: 31 Januari 2024   11:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber foto hp Oppo A3S


Kopi dan Dua Remaja

Mulai kata, sore yang berjalan pada pelukan malam. Di ruas jalan, motor berkaki lalu-lalang. Tak lupa hujan menghampiri sebentar, lalu di usir pergi dengan kilat yang menyambar suatu kota.

Di meja, sebuah rumah kopi. Dua gelas dan dua orang remaja kesendirian dalam menyambut kopi dengan kacamata yang hitam. Berjalan pada cerita asrama, kilas balik penghubung peristiwa.

Sambil rias wajah dengan soda kecewa, setelah cintanya sebelah pulau lekas meninggalkannya dengan sepakan keras yang mengganjal pada hati. Cinta yang bertepuk sebelah tangan dan membuang segala cerita.

Kopi dan dua remaja dalam kesendirian, biji-bijian yang turun telah berhenti. Duo gelas, tinggal bubuk kopi. Lambat-laun, dinginnya datang dan memaksa kami pergi dengan meninggalkan sepersepuluh kertas di muka meja.

Semolowaru, 15 Januari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun