Mohon tunggu...
Susilo
Susilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang

💦peace began with a smile 💦 ig: hengkisusilo_

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Odi Dayak Simpakng: Belahan Nusantara Menjunjung Satu Bahasa

29 Juni 2022   09:38 Diperbarui: 29 Juni 2022   09:50 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertolak dari pemikiran kaum Stoisisme tentang hidup selaras dengan alam menuntut kita menyadari adanya keterikatan di kehidupan ini. Selain memiliki nalar, Stoisisme percaya bahwa nature manusia adalah makhluk sosial. Artinya, kita harus hidup sebagai bagian dari kelompok yang lebih besar. Kelompok yang lebih bisar itu bukan lagi hanya suku atau etnis namun adalah negeri kita sendiri NKRI.

Budaya odi suku Dayak Simpakng menunjukkan adanya keterikatan di kehidupan ini. Keterikatan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok individu dengan alam yang dihidupinya. Dalam hal ini, setiap bagian saling menguntungkan dan bekerjasama.

Budaya odi mau menunjukkan eksistensi manusia terhadap alam di sekitarnya. Suku Dayak Simpakng tidak memusuhi atau mengorek lebih banyak kekayaan alam. Mereka memang hidup berdampingan dengan alam, dan hidup dari alam.

Lewat budaya odi mereka berusaha hidup selaras dengan alam. Kesadaran bahwa alam membantu keberlangsungan hudup mereka, maka menjadi kewajiban setiap kelompok untuk merawat alam dan sekitarnya.

Biasanya system pertaniah suku Dayak Simpakng tidaklah otonom. Setiap tahunnya mereka berpindah-pindah tempat. Hutan yang sudah hampir tidak memiliki pohon-pohon yang baik, diolah dan dijadikan tempat berladang.

Setelah proses itu berlangsung selama satu tahun dari awal hingga akhir di musim panen, orang-orang Dayak Simpakng mengganti lahan yang digunakan dengan tumbuhan baru (reboisasi). Tanam-tanaman yang ditanam seperti karet, kayu ulin, pohon bakau, atau tanaman lain yang sesuai tempat di mana mereka bertani.

Budaya odi: symbol kerukunan dalam Kemajemukan. Kerukunan adalah cita-cita setiap keluarga, bangsa, budaya, dan negara. Namun perbedaan paham dan pertengkaran adalah biasa dalam hidup berkeluarga di kalangan masyarakat adat.

Segala paham dan percekcokan hanya dapat diatasi apabila orang atau kelompok yang bersangkut mempunyai cita-cita atau Hasrat hati yang mengatasi segala pertikaian itu.[10]

Kodrat manusia selalu ingin bersaudara, berbudi yang senantiasa mengembangkan asa transendensi. Pendidikan yang menarik keluar dari kodrat manusia menuju kebersamaan, waktu, cara bicara, suasana hati para anggota bangsa, komunikasi para peminat selera yang beraneka ragam, dan cinta kasih yang tesimpan di dalam hati masing-masing individu.

Kaum muda yang bersatu mau diintegrasikan demi nusantara bersama seluruh kawasan yang bahagia, dapat mencerminkan keluarga yang sangat majemuk. Kemajemukan suatu budaya atau yang lebih besar lagi "negara" sebaiknya dipadukan oleh pranata kenegaraan atau adat istiadat setempat.

Indonesia memiliki beragam suku, budaya, dan bahasa hal itulah yang membuat negara kita indah. Inilah symbol keberagaman. Hal ini pulalah yang menjadikan Indonesia kaya akan sumber daya manusia dan menciptakan kerukunan di tengan kemajemukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun