Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

[Renungan] Masihkah Aku Bisa Bahagia di Usia Senja?

27 Desember 2015   17:46 Diperbarui: 27 Desember 2015   17:58 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pilihan Kehidupan di Usia Senja (Pantai Jompo)"][caption caption="Pilihan Kehidupan di Usia Senja (Pantai Jompo 2)"]

[/caption]

Usia senja (hari tua) dapat dikatakan tahapan puncak atau masa penantian dari kehidupan di dunia untuk kembali kesisi Sang Pencipta. Usia senja sebagai tahapan puncak pada umumnya diikuti dengan peningkatan kapasitas intelektual, spritual, dan emosional dari seseorang. Namun, disisi lain tidak jarang ditemui bahwa usia senja yang dikuti dengan penurunan kondisi kesehatan dan fisik menurunan kapasitas intelektual, spritual, dan emosional serta seolah-olah kembali pada masa kanak-kanak dengan sifat manjanya. Peningkatan atau penurunan kapasitas intelektual, spritual, dan emosional sangat dipengaruhi oleh perencanaan hari tua yang telah dipersiapkan dari masa muda. Untuk itu, didalam benak saya timbul pertanyaan “Aku Bukan Beban Keluarga, Aku Bisa Berbagi?”, artinya: di usia senja saya berusaha agar tetap memiliki kapasitas intelektual, spritual, emosional sehingga saya mandiri untuk menjalani berbagai aktifitas bermanfaat (berbagi) sehingga tercipta hubungan harmonis dan selaras sebagai sumber kebahagian di usia senja.

Kita tentu tidak menginginkan menghabiskan usia senja di balik tembok pantai jompo jauh dari keluarga, dimana hal tersebut bertentangan dengan keinginan kita selama ini, yaitu: bekerja untuk keluarga, justru ketika telah memasuki usia senja pasca pensiun malah semakin jauh dari keluarga. Dimasa depan jika memandang kondisi saat ini tidak menutup kemungkinan kondisi kehidupan akan semakin diwarnai dengan sifat individualistis dan materialistis. Tentu sudah seharusnya kita tidak menjadi beban bagi keluarga yang dampak paling tragisnya kita dititipkan di pantai jompo. Untuk itu sejak usia muda kita harus menyiapkan perencanaan kehidupan di usia senja nanti.

Usia senja dapat menjadi tahapan kehidupan terindah bagi kehidupan kita, apabila seluruh perencanaan telah dilakukan secara matang diusia muda. Penurunan kapasitas fisik dan kesehatan menandakan waktu pensiun telah tiba dimana aktifitas/ rutinitas kerja yang selama ini dilakukan harus ditinggalkan kembali menjadi seorang pengangguran tanpa pendapatan. Tanpa aktifitas kerja dan pendapatan usia senja akan sangat dramatis dimana kebutuhan semakin bertambah, akan tetapi tidak ada pendapatan. Harapan untuk mendapat belas kasihan dari keluarga adalah jalan termudah yang bisa dilakukan, akan tetapi apakah kita hidup hanya untuk menjadi beban keluarga diusia senja. Tentu sebagian besar dari kita menginginkan tidak ingin menjadi beban, bahkan justru dapat berbagi dengan keluarga ataupun masyarakat. Rutinitas kerja selama ini secara tidak sadar telah menjauhkan kita dari rumah atau keluarga sehingga sudah seharusnya diusia senja adalah waktu tepat untuk lebih dekat kembali. Tetangga sebagai keluarga dalam lingkungan yang lebih luas ada baiknya untuk dijalin silaturahmi tentu yang terakhir dan paling utama adalah meningkatkan kapasitas spritual dengan mendekatkan diri pada Sang Pencipta dan berbagi.

[caption caption="Pilihan Kehidupan di Usia Senja (Kedekatan Bersama Keluarga)"]

[/caption]

Hal tersebut bukanlah hal yang mustahil untuk dapat diraih oleh semua orang dikarenakan saat ini telah lahir konsep pertanggungan yang diselenggarkaan oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

[caption caption="Solusi Jaminan Hari Tua BPJS TK"]

[/caption]

Pertanggungan yang dijamin adalah terkait dengan keluarga dimulai dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, dan jaminan kematian seluruhnya adalah untuk mewujudkan kebahagian bagi keluarga. Untuk itu bagi saya BPJS ketenagakerjaan adalah lentera di tengah kegelapan di usia senja sehingga diwaktu yang tak pasti menunggu akhir hayat aku masih bisa bahagia.

Tidak hanya untuk pekerja dengan upah bulanan, BPJS Ketenagakerjaan hadir juga untuk memberikan perlindungan pada pekerja sektor informal atau penyedia tenaga kerja, melalui Progam Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) bahkan Pekerja Sektor Kontruksi. Diluar itu apabila masih membutuhkan jaminan tambahan sebagai pelengkap Progam Jaminan Hari Tua terdapat Progam Jaminan Pensiun  yang dibayarkan dengan sistem bulanan sejak usia pensiun terhitung umur 65 tahun mulai tahun 2023, untuk saat ini Progam Jaminan Pensiun masih diberlakukan dengan usia pensiun 60an tahun yang naik secara bertahap hingga 2023.

Tentu usia senja merupakan masa dalam kehidupan yang harus dipersiapkan sejak usia muda. Bahagia di usia senja bukan merupakan pilihan, akan tetapi keharusan untuk itu harus mulai cerdas dalam menentukan perencanaan finansial dan Aku memilih BPJS Ketenagakerjaan sebagai mitra ku mencapai bahagia di usia senja. Keluarga adalah alasan kenapa kita harus bahagia, ingat bahwa usia senja tidak menjadikan aku beban keluarga, tapi justru aku bisa berbagi dan lebih dekat dengan keluarga. Salam cinta!

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun