Saat ini, berwisata seolah-olah telah menjadi kebutuhan pokok. Setiap kali berwisata segala kepenatan dan beban pikiran seolah terurai, pikiran menjadi segar serta semangatpun menjadi bergelora kembali menanamkan keyakinan bahwa hidup ini berharga dengan segala dinamikannya.
Kali ini jejak kaki ku menuntunku menujuk Waduh Jatiluhur tepatnya di Purwakarta. Waduk Jatiluhur mungkin lebih dikenal sebagai bendungan yang memiliki fungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Namun, perlu diketahu Waduk Jatiluhur kenyataan tidaklah sekedar PLTA semata, akan tetapi juga merupakan daya tarik wisata yang menakjubkan untuk dikunjungi.
Sebelum saya jelaskan tentang daya tarik wisata Jati Luhur, ijikan saya bagikan pengalaman saya menuju Waduk Jatiluhur. Untuk perjalanan ini saya menggunakan transportasi umum Bus berangkat dari kota Bandung. Untuk tarif transportasi Bus dari Bandung-Purwakarta (Terminal Ciganea) Rp23.000. Untuk pilihan moda transportasi selain Bus dari Bandung ke Purwakarta dapat dipilih sesuai kebutuhan, seperti: kereta api lokal, kereta api jarak jauh (Argo Pahrayangan/ Serayu), ataupun travel.Â
Untuk ke Waduk Jati Luhur dapat mempergunakan jasa angkutan umum dengan nomor "01" trayek Ciganea - Jati Luhur. Untuk mempersingkat waktu, saya tidak mempergunakan angkutan umum saat keberangkatan dari Ciganea ke Jatiluhur. Saat berangkat saya memakai jasa angkutan online karena saya terburu-buru untuk mengejar Sunset. Baru ketika kembali dari Jatiluhur ke Terminal Ciganea saya naik angkutan umum. Tarif angkutan umum cukup terjangkau Rp7.500.
Perjalanan dari Terminal Ciganea ke Waduk Jati Luhur kurang lebih 9 km dengan waktu tempuh kurang dari 30 menit. Tiba di Waduk Jatiluhur saya langsung bergkeliling mendokumentasi pemandangan waduk. Ketika berkeliling ada mamang mamang yang menawarkan untuk berkeliling dengan menggunakan kapal. Saya rasa itu ide yang bagus untuk mengabadikan keindahan alam Jatiluhur kebetulan langit sedang cerah (biru). Untuk jasa keliling waduk Jatiluhur dengan menggunakan prau dikenakan tarif 150 ribu/ kapal. Saya rasa tarif tersebut terjangkau apabila jika kita datang rombongan.
Usai berkeliling naik perahu. Saya kemudian duduk di tepi danau untuk segera menikmati sunset. Angin sepoy-sepoy yang berhembus menghadirkan suasana yang mengesankan yang sanag indah dan menarik. Berikut ini adalah hasil dokumentasi indahnya daya tarik wisata Waduk Jatiluhur yang tak mampu saya jelaskan dengan kata-kata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H