Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bunga Acuan BI Turun, Apa Efeknya untuk Kita?

22 Juli 2019   09:26 Diperbarui: 22 Juli 2019   09:42 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menabung itu hanya dapat bunga, Bunga itu terkadang tidak lebih tinggi dari investasi (pixabay.com)

Bunga bank tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Setiap mempergunakan layanan produk perbankan berupa pinjaman ataupun simpanan tentu kita akan bersinggungan dengan apa yang dinamakan bunga. 

Bunga merupakan istilah perbankan yang dipergunakan untuk menjelaskan suatu bentuk imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan, umumnya dinyatakan sebagai persentase dari modal pokok (KBBI).

Bunga dapat dipandang sebagai pendapatan ataupun sebagai beban. Hal tersebut tentu disesuaikan dari posisi uang. Apabila kita menempatkan uang di bank, maka kita akan mendapatkan bunga sebagai pendapatan. 

Di sisi lain, apabila kita meminjam uang dari bank, maka kita akan dikenakan bunga sebagai beban. Tentu di posisi itu, kita tentu ingin memperoleh bunga sebesar-besarnya ketika menabung dan kemudian mendapatkan bunga serendah-rendahnya ketika meminjam uang di bank. 

Tentu tak semudah itu.Perlu diketahui bahwa perbankan hanya berkedudukan sebagai lembaga intermediasi sedangkan pihak yang menyimpan dan meminjam adalah dari masyarakat. 

Itu artinya bahwa baik sumber ataupun keluaran sama-sama berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, sudah tentu bahwa antara bunga simpanan dan pinjaman akan berada pada suatu titik keseimbangan. Harapan suku bunga pinjaman tinggi dan simpanan rendah tentu itu hanya sebatas angan-angan semata.

Bunga pada umumnya ditentukan oleh mekanisme pasar, namun untuk mencapai tujuan tertentu sebagai bentuk kebijakan ekonomi, maka negara melalui otoritas bank sentral memiliki kewenangan untuk mengeluarkan kebijakan penetapan suku bunga acuan. Tujuan dari penetapan bunga acuan adalah untuk mengendalikan inflasi. 

Inflasi perlu dikendalikan karena dapat mempengaruhi kapasitas dari suatu perekonomian. Coba banyangkan, jika suku bunga rendah maka orang tidak akan tertarik dengan opsi simpanan, akan tetapi akan terjun langsung ke suaru kegiatan usaha dengan memanfdatkan pinjaman modal murah.

Sebaliknya jika sulu bunga tinggi, maka akan dipilih opsi simpanan di bank. Hal tersebut karena insentif keuntungan yang tinggi sehingga kita berpikir ngapain harus susah susah menjalan kegiatan usaha kalau didiamkam saja.

Berikut rangkuman atas dampak penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia:

1. Suku bunga yang rendah merupakan waktu terbaik untuk kita mempergunakan pinjaman dari perbankan untuk berbagai kebutuhan dalam hal ini sektor kredit kreatif. 

Perumahan yang sebelumnya dihitung-hitung masih belum terjangkau dengan turunnya suku bunga bisa jadi terjangkau. Jadi ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk membeli rumah.

2. Suku bunga yang rendah merupakan waktu yang tepat bagi perusahaan untuk memperoleh pembiayaan. Hal tersebut karena turunya bunga pinjaman berarti adanya modal murah yang dapat dimanfaatkan oleh dunia idundustri untuk melakukan ekspansi bisnis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun