Polusi dan perkotaan merupakan sesuatu yang saling berkaitan, terutama polusi udara yang mayoritas di timbulkan oleh kendaraan bermotor berbahan bakar fosil (BBM) ataupun industri. Akibat dari polusi adalah adanya kontaminasi yang beracun (berbahaya) dalam udara. Hal tersebut sebenarnya tidak baik untuk kesehatan. Tetapi mau bagaimana lagi?
Untuk mensiati hal tersebut, maka saya manfaatkan akhir pekan untuk berburu udara segar yang langka di perkotaan. Akhir pekan ini berbarengan agenda saya pulang kampun ke daerah kabupaten Semarang, maka saya tambahkan agenda untuk mengunjungi candi Gedong Songo.
 Rumor beredar dari masyarakat umum udara di candi gedong songo masuk jajaran kawasan dengan udara segar terbaik di Indonesia. Sebenarnya saya rada ragu juga karena kebetulaan saat ini adalah musim kemarau, apakah benar udara di candi gedong songo akan sejuk.
Keraguan saya hilang ketika sudah mulai memasuki kawasan bandungan dimana hawa dingin sudah terasa di kulit. Setelah tiba saya lalu mermarkir kendaraan saya kemudian menuju loket penjualan tiket. Tiket disini sangat terjangkau cukup dengan Rp10.000,- untuk wisatawan lokal serta Rp75.000,- untuk wisatawan manca negara.
![dok. pri/ wisatawan lokal hanya bayar Rp 10 ribu](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/07/15/tiket-5d2bba2e097f3605cf5dc935.jpg?t=o&v=770)
Duduk sebentar sayapun menjadi penasaran untuk mengunjungi candi-candi yang ada di area ini. Jika ditinjau dari namanya jandi gedong songo, maka idealnya saya akan menemukan 9 bangungan candi. Untuk posisi saya saat ini ada di kompleks candi 1.Â
Sebelum saya melanjutkan saya bagikan informasi dulu bahwa untuk mengelilingi komplek candi gedong songo akan menempuh jarak kurang lebih 3 km dengan elevasi kurang lebih 75 meter.Â
Itu artinya untuk mengelilingi candi maka akan dihadapkan pada jalan menanjak dan turunan dengan titik tertinggi 75 meter. Saya pikir siap saja lah, karena petunjuk dari papan informasi hampir di sepanjang jalan telah tersedia rest area dan aneka snack.
![dok.pri/ Suasana ramai di candi 1](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/07/15/candi-1-5d2bba230d823065d234b9a5.jpg?t=o&v=770)
![dok.pri/ suasana di candi ke-3](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/07/15/candi-3-5d2bba470d823043c9603a22.jpg?t=o&v=770)
Saya pikir sangat terbatas sekali tempat yang menyediakan pemandian air panas belerang, tapi karena saya tidak persiapan untuk berendam/ mandi sayapun urungkan niat saya itu. Saya pikir mungkin lain kali. Di sekitar pemandian kita juga akan melihat ada lubang yang menyemburkan uap berbau belerang. Saya pun dekati lubang itu, saya pikir rasanya seperti sauna (mandi uap).Â