Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kompasiana, Warna-warni Indonesia dalam Satu Wadah

17 November 2016   17:09 Diperbarui: 17 November 2016   17:12 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muda - Indonesia negeri penuh warna, keanekaragaman suku dan budaya yang tersebar di gugusan kepulauan dari sabang sampai merauke merupakan suatu anugerah yang harus disyukuri. Diluar sumber daya alam, keanekaragam suku dan budaya memberikan suatu ilmu yang tak ternilai harganya yang dikelan dengan kearifan lokal. 

Kearifan lokal merupakan hasil interaksi masyarakat dengan alam atau sebaliknya yang menghasilkan suatu produk yang unik dan bermanfaat. Sebagai contoh: Jamu merupakan salah satu kearifan lokal dari Indonesia yang telah mendunia, bahkan dengan kombinasi teknologi kini dikenal dengan industri jamu dengan teknologi farmasi sehingga jamu menjadi bisa diterima oleh masyarakat luas.

Tentu, kearifan lokal tidak sebatas pada jamu, mengingat begitu banyaknya suku bangsa di negeri ini. Namun, keterbatasan akses transportasi menjadikan belum banyak dari kearifan lokal yang bisa diangkat dan dikenalkan secara luas. Dan bahkan dikarenakan perubahan jaman, kearifan tersebut ditinggalkan dengan mengikuti kebudayaan modern yang cenderung dipengaruhi barat. 

Bahanyanya, hilangnya kearifan lokal tersebut dipengaruhi oleh faktor emosional, bukan intelektual. Artinya: suatu kearifan lokal dipandang tidak sesuai jamannya, padahal jika diaplikasikan dengan sedikit modifikasi. Kearifan lokal tersebut justru menjadi potensi besar.

Disinilah kompasiana hadir, sebagai media yang menampung kreatifitas dari para blogger di Indonesia. Dari permasalahan terkikisnya kearifan lokal oleh modernisasi. Kompasiana dapat menjadi wadah untuk publikasi bagi para penulis yang mencoba menggali kearifan lokal dari berbagai daerah dan mencoba melihat kembali dari sudut pandang berbeda. 

Dan hasilnya tidak diragukan, dari penulis kompasiana (kompasianer), termasuk saya. Disini saya dapat mengenalkan kearifan lokal, yaitu: Keunikan rasa kopi di desa Kelir, Jambu, Indonesia yang dipengaruhi oleh indikasi geofrafis serta teknik pengolahan khusus. Dari kompasiana, hasil penggalian saya dapat dibaca oleh blogger lain, sehingga apa yang saya samapaikan dapat diketahui.

Disisi lain, saya juga menemukan artikel-artikel yang ditulis oleh kompasianer dari penjuru Indonesia yang lain, seperti: nikmatnya kopi gayo, rumah adat di Toraja, upacara adat di bali dan berbagai hal. Saya merasa bahwa kompasiana merupakan salah satu sarana memelihara kearifan lokal budaya bangsa yang menyajikan warna-warni dari Indonesia dengan konten sederhana, namun bermakna.

Selamat ulang tahun kompasiana, semoga dapat selalu mengikuti perkembangan jaman, menjadi mitra Indonesia lestarikan budaya bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun