[caption caption="pln.co.id untuk Ketahanan Energi Indonesia"][/caption]"Listrik Pintar" sebagai slogan yang digunakan PLN untuk mempromosikan penggunaan listrik prabayar apa hanya sebatas pada kata-kata saja? Tentu tidak! pasti ada alasan mengapa menggunakan istilah listrik pintar. Beberapa alasan tersebut, salah satunya dalah "kontrol pemakaian oleh pelanggan sehingga lebih fair dan transpran".
Dari alasan tersebut sekiranya sudah sedikit terjawab alasan kenapa menggunakan listrik pintar. PLN sebagai perusahaan penyedian listrik dengan slogan "Listrik Pintar" dalam hal ini mengajak para konsumen untuk dapat merencanakan, menggunakan, dan mengkontrol pemakaian listrik. Keuntungannya, Apa ? Disni konsumen hanya perlu membayar tagihan dari listrik yang dipakai. Berbeda dengan listrik pasca bayar dimana konsumen juga ditagihkan biaya lain-lain bahkan ketika listrik tidak dipakai. Sehingga slogan "Listrik Pintar" diharapkan juga mampu melahirkan pengguna pintar atau digunakan istilah "Smart User".
Alasan PLN mengajak konsumen untuk menjadi "Smart User" adalah karena disadari atau tidak energi listrik saat ini mayoritas masih ditopang oleh energi tidak terbarukan sehingga kita berpotensi mengalami krisis energi. Tentu yang akan menerima dampak tersebut adalah generasi setelah kita. Tidak dapat dibayangkan ketika seluruh bidang kehidupan saat ini bertumpu pada listrik, sehingga terjadinya krisis listrik sudah tentu akan mengakibatkan kelumpuhan pada aktifitas manusia.
Penemuan-penemuan energi alternatif atau yang dikenal dengan energi terbarukan memang semakin banyak, akan tetapi dengan laju pertumpuhan penduduk sudah dapat dipastikan terjadi peningkatan permintaan energi listrik. Langkah PLN dengan "Listrik Pintar" dalam hal ini merupakan suatu pandangan jauh kedepan, dimana PLN dalam hal ini telah mengadopsi prinsip dari pembangunan berkelanjutan yang salah satunya dapat disimak dari pendapat John Elkington dalam buku berjudul "Cannibals with Forks: Triple Bottom Line of 21st Century " dijelaskan 3P (People, Planet, dan Profit) yang artinya bahwa setiap pembangunan dan aktifitas kehidupan manusia dalam penggunaan sumber daya alam harus mempertimbangkan keberlanjutan antara 1. People (keberlanjutan antar generasi) 2. Planet (keberlanjutan lingkungan), 3. Profit (keuntungan pribadi).
Sekiranya sudah jelas bahwa Listrik Pintar tidak hanya sekedar slogan semata, akan tetapi merupakan sebuah visi kedepan oleh PLN sebagai perusahaan kelas dunia yang peduli terhadap keseimbangan dan keberlanjutan dari kehidupan di muka bumi. Untuk itu seharusnya kita mulai dukung kebijakan ini dengan beralih menggunakan listrik pra bayar. Tentu dalam hal ini muncul keengganan di dalam diri kita untuk menggunakan listrik pra-bayar alasannya karena kita mengkontrol sendiri manajemen penggunaan listrik, kita harus merencanakan dan mengisi ulang token listrik sendiri hal ini tentu diawal terasa merepotkan. Ditambah apalagi kita kelupaan ketika saldo listrik akan habis sewaktu-waktu bahkan malam hari. Untuk dibeberapa daerah yang tidak tersedia layanan penjualan isi ulang listrik 24 jam tentu merepotkan.
Tetapi, semua itu hanya berhenti di soal bagaimana kita menyikapi. Kemudahan dan efisiensi dari penggunaan listrik prabayar tentu lebih banyak dari hanya alasan repot. Disinilah dituntut lahir "Smart User" dimana pengguna mampu mengkontrol penggunaan listrik untuk diri kita, manfaat listrik prabayar sebagaimana dikemukakan diawal tentu tidak sebanding dengan kata repot, listrik prabayar begitu praktis. Kita bisa merencanakan sendiri berapa dan kapan harus disi ulang. Dan manfaat untuk kita adalah kita menjadi tahu jumlah secara pasti listrik yang digunakan lahirlah transaksi yang fair dan transparan sekali lagi konsumen yang dituntungkan.
Sekali lagi "LISTRIK PINTAR" bukanlah hanya slogan tetapi adalah suatu gerakan yang harus kita sikapi dengan tepat, kita sebagai generasi sekarang harus sadar tentang ancaman krisis energi sehingga harus mampu mengelola energi yang ada dan tidak hanya memasrahkan tanggung jawab keberlanjutan energi pada Negara ataupun PLN sebagai penyedia listrik. Justru kita harus ikut mendukung sekarang dengan mulai beralih ke listrik prabayar. Tidak perlu dikawatirkan, awalnya memang terlihat repot dengan listrik prabayar, tetapi ketika sudah dijalani justru kemudahan yang didapat.
PERLU DIKETAHUI: dengan adanya listrik prabayar PLN dapat memperkirakan jumlah listrik yang dibutuhkan melalui jumlah keseluruhan token/ pulsa listrik sehingga dapat memperkirakan jumlah permintaan pasokan listrik, Berbeda dengan listrik pasca bayar dimana PLN kesulitan menentukan angka rata-rata penggunaan listrik, akibatnya terjadi kelebihan pasokan listrik yang tidak efisien ditengah ancaman krisis energi. Yuk jadi "Smart User" bersama wujudkan ketahanan energi dengan LISTRIK PINTAR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H