Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perpustakaan Daerah, Lentera Masa Depan Bangsa

10 Desember 2015   11:31 Diperbarui: 10 Desember 2015   12:18 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran gawai (gadget) merupakan suatu fenomena wajar yang ada di tengah-tengah masyarakat saat ini. Harga terjangkau akibat persaingan dari berbagai vendor yang disertai dengan penerapan berbagai strategi penetrasi pasar berimplikasi pada banyaknya penggunaan gawai di Indonesia. Gawai tentu tidak utuh tanpa adanya penyedia jasa internet (provider) dan kondisi saat ini di Indonesia. Ketersedian internet sudah makin luas dikembangkan oleh berbagai operator seluler dengan harga yang dapat dijangkau juga.

Ungkapan buku sebagai jendela dunia tentu semakin tidak relevan dikarenakan tinggal seglintir orang yang masih meluangkan waktu untuk beraktivitas dengan buku. Bagaimana dengan pendapat saudara sekalian, apakah masih relevan jika buku dikatakan sebagai jendela dunia.

Tentu saya berpendapat bahwa buku tetaplah jendela dunia. Buku disusun oleh penulis dengan menggunakan kedalamam daya pikir dan imajinasi mengajak pembaca untuk mengenal sisi lain dari penulis. Tentu penulis adalah orang yang unggul dibidangnya sehingga kita dapat terinspirasi untuk menerapkan hal-hal terbaik dari inspirator. Sebagai contoh Soekarno adalah seorang pahlawan nasional yang juga seorang penulis dari buku-bukunya kita dapat ketahui cara berfikir dan ide-idenya sehingga kita terinpirasi salah satunya adalah “nawacita” yang sekarang sedang didengunkan pemerintahan Joko Widodo. Tentu tanpa membaca buku kita hanya mengetahui tentang apa itu, tidak luas mencakup pertanyaan bagaimana, mengapa, kapan, dimana, siapa dsb. Informasi tersebut hanya akan kita peroleh ketika kita meluangkan waktu untuk membaca satu buku secara utuh.

Perpustakaan Daerah (Perpusda) adalah nyawa terakhir dari masa depan bangsa ini, jika menginginkan lahirnya generasi masa depan yang tangguh dan kuat. Untuk itu sebagai mana seharusnya mari kita ajak rekan-rekan dan keluarga kita berkunjung ke Perpusda tentu tidak lupa jika ada rejeki berlebih menyumbang buku adalah hal mulia.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun