Mohon tunggu...
Asep Hendy Sopyandi
Asep Hendy Sopyandi Mohon Tunggu... -

"Karena tulisan terbukalah Wawasan"...jadi Keep on Writing

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pulang di Kala Waktu Sempit

27 Mei 2011   04:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:09 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari minggu 2 mei 2010 tepatnya pukul 2 dinihari dimana orang-orang sibuk dengan selimut dan bantal untuk menikmati malam yang panjang dan dingin. Ku menerobos pekatnya malam sama kawan (soulmate) dari penghujung bukit ujung berung turun gunung menuju bandung, setelah 4 jam spend of the saturday of barbaque nignt ditempat salah satu kerabat kuliah dulu  dalam rangka pembubaran panitia Reuni Akbar dan Penetapan Ketua IKA PLANO UNISBA serta para anggotanya. Suasana hangat tercipta dan terjalin sangat erat dan hangat dari berbagai lintas angkatan dalam suasana ini.

Sewaktu turun gunung dalam benak ada rasanya ingin tetap gabung sampe pagi tapi panggilan tugas telah menanti untuk segera terbang meninggalkan Kota Bandung tercinta menuju Kota Serambi Mekah..Lop Yu Pul Bandung…., heh..mau gimana lagi keluarga, teman, komunitas harus dilepas beberapa waktu, bukan soal tega, kasihan…tapi atas perintah PANGAButuh….mun teu kokoreh teu bisa macok (sundanese:mode on)…kalo gak ihtiar gak dapat hasil…..

Kini setelah 2 bulan berjalan alhamdulillah bisa kumpul lagi di rumah munggil sama keluarga,  walau dibatasi ruang dan waktu yang singkat. Kepulangan ini hanya satu yang paling menjadi alasan yaitu karena anak dan istri….mereka yang membuat semangat ku berikhtiar, berusaha dan berdo’a hingga rasa semakin cinta takkan terbantahkan oleh apapun dansiapapun.    Segala beban dan tugas yang menjadi makanan sehari-hari di negeri Rencong terpinggirkan semua dengan celoteh, canda tawa sang penyejuk istri dan buah hati.

Kita sebagai manusia tidak akan pernah puas untuk mencari materi jikalau bisa ke ujung langitpun dikejar hingga hari-hari rasanya semua akan bermuara ke arah sana (kebahagian materi), namun hal ini sangat kontradiksi dan malah perasaan menyesal yang sangat dalam dikala anggota keluarga kita yang jauh diseberang sana sakit malah dipanggil oleh sang Khaliq….betapa terpukulnya kita, kalau bisa waktu ini bisa diputar janganlah buah hati atau keluarga  yang sakit atau dipanggil oleh sang Khaliq tapi Aku, Saya….hal ini terjadi pada teman (soulmate) saya ketika itu terjadi pada tahun 2008….anak yang tercinta tidak tertolong dan dipanggil oleh Allah SWT dikarenakan sakit.

Berkaca dengan peristiwa tersebut, maka sesibuk dan seberapapun waktu yang padat oleh jadwal bekerja hingga porsi untuk keluraga tersita apalagi  bekerja dengan tempat yang  jauh dan terpisah dari keluarga, tidak akan berkurang kadarnya pabila Pulang dikala Waktu Sempit, walaupun apa yang dibawa hanyalah ucapan, dekapan dan belaian kasih sayang bukan dengan materi yang melimpah. Hal ini terbukti dengan celoteh anak-anaku walaupun ringan tapi ada perasaan yang menusuk ke hati yang paling dalam…mereka berucap “gak enak ga ada ayah,” dan “ayah jangan pergi lagi, disini aja dirumah” …..:(

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun