Dilanisir dari Ridwan Institute, dalam dunia penerbitan dan literatur, terdapat dua kode standar yang digunakan untuk mengidentifikasi publikasi secara unik: ISSN dan ISBN. Kedua kode ini sanegat penting dalam memastikan bahwa setiap karya yang diterbitkan dapat diidentifikasi dan dilacak dengan tepat. Meskipun keduanya sering dianggap serupa, ISSN dan ISBN memiliki perbedaan signifikan dalam penggunaannya.
Pengertian ISSN
ISSN, atau International Standard Serial Number, adalah kode unik yang digunakan untuk mengidentifikasi publikasi berseri seperti jurnal ilmiah, majalah, dan surat kabar. Kode ini terdiri dari delapan digit yang dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing terdiri dari empat digit, dipisahkan oleh tanda hubung (misalnya, ISSN 1234-5678).
Contoh Penggunaan ISSN:
- Jurnal ilmiah yang diterbitkan secara berkala
- Majalah bulanan
- Surat kabar harian
Pengertian ISBN
ISBN, atau International Standard Book Number, adalah kode unik yang digunakan untuk mengidentifikasi buku dan monograf. ISBN awalnya terdiri dari 10 digit, tetapi formatnya telah berubah menjadi 13 digit sejak 1 Januari 2007. ISBN membantu penerbit, penjual buku, perpustakaan, dan pembaca untuk mengidentifikasi buku tertentu dengan mudah.
Contoh Penggunaan ISBN:
- Buku pelajaran
- Novel
- Buku non-fiksi
Perbedaan Antara ISSN dan ISBN
1. Jenis Publikasi:
  - ISSN: digunakan untuk publikasi berseri (jurnal, majalah, surat kabar).
  - ISBN: Digunakan untuk buku dan monograf individu.
2. Struktur Kode:
  - ISSN: Delapan digit angka (misalnya, ISSN 1234-5678).
  - ISBN: Tiga belas digit angka (misalnya, ISBN 978-3-16-148410-0).
3. Pengelolaan dan Pengaturan:
  -ISSN: Dikelola oleh ISSN International Centre di Paris.
  - ISBN: Dikelola oleh International ISBN Agency di London.