Mohon tunggu...
Hendy Prima
Hendy Prima Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perusakan Patung, Merusak Integrasi Bangsa

19 September 2011   11:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:49 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa waktu yang lalu terjadi perusakan patung secara besar -besaran di Purwakarta, mereka menganggap patung-patung tersebut merusak moral dan nilai-nilai keagamaan sehingga masyarakat melakukan perobohan , pembakaran dan "anarkisme " lain.

Selain faktor di atas, masyarakat menilai pembuatan patung tersebut menghabiskan biaya yang tidak sedikit, karena anggaran yang seharusnya digunakan untuk hal yang lebih penting, dan ini negara yang di salahkan. kita ini negara Demokrasi apa Demokrasi sih? membangun patung itu bentuk demokrasi dan ada unsur budaya disana tapi demokrasi di rusak karena ketidak sukaan terhadap istitusi, lembaga, pimpinan dan sebagainya karena merasa tidak puas. kalo demokrasi ya harus di maknai demokrasi donk.

Klo merusak bukan demokrasi namanya, tapi menjurus pada kekerasan dan contoh buruk karena akan merusak ketenangan yang selama ini sudah dibentuk.

Jangan juga selalu menyalahkan Negara menurut saya, melihat anarkisme masyarakat saat melakukan perusakan juga tidak bisa dibenarkan, bisa di lihat ketika mereka merusak dengan cara-cara yang tidak etis dan terlihat mereka sangat emosi,, apakah itu dibenarkan? toh juga di Indonesia banyak sekali patung2 bertebaran, tapi juga tak ada yang menyembah2 mereka, itu sebagai bentuk seni juga klo di perhatikan dengan bijak, kalo ada yang menyembah maka perlu di ciduk yang menyembah itu.... di nasehati dan di arahkan ke jalan kebenaran... agar tidak sia2 juga... perusakan patung itu, di sadari atau tidak kegiatan tersebut akan berdampak buruk bagi masyarakat lain, atas nama kebebasan mereka bisa saja merusak apapun yang ada di sekitarnya, Integrasi bangsa bisa terpecah atas nama kebebasan,, itu opini saya.

Bagaimana dengan di Bali? disana banyak patung yang digunakan umat Hindu untuh Sembahyang, di Borobudur, Magelang Jawa Tengah ada Candi Borobudur selain untuk pariwisata disana juga di buat Sembahyang agama Budha, nah lhoe... apakah ini tidak menyinggung agama lain?  klo di lihat dari sudut pandang sendiri semua jadi salah toh? mau merusak Candi? misal! yah tidak lama tatanan negara kita ini bisa hancur karena satu paham tertentu.

Dan kebetulan di Purwakarta adalah aktor pewayangan yang di rusak, katanya wayang itu budaya Indonesia? kalo ada aktor pewayangan berdiri di Malaysia? ayo apa ada mau yang protes? dan lebih kejamnya lagi di katakan wayang adalah budaya mereka, ya menurut saya biarkan saja mereka membangun Aktor pewayangan, jangan sampai di protes,  di bangun di Indonesia saja tidak di hargai kok.

Setiap tindakan maka kita perlu mengkaji,pendalaman tentang agama yang baik, budaya dan faktor sosial lain, saya harap kita semua termasuk saya tidak hanya melihat dari satu acuan saja. Indonesia negara Demokrasi. Perusakan bukan suatu bentuk demokrasi, tapi tatanan yang salah kaprah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun