Mohon tunggu...
Hendy Pebrian Azano RP
Hendy Pebrian Azano RP Mohon Tunggu... Bankir - Pelaksana Pengelolaan Uang Rupiah, Bank Indonesia Kalimantan Barat

𝘈𝘱𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘭𝘪𝘴, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘪𝘱𝘶𝘣𝘭𝘪𝘴𝘩. 𝘈𝘱𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘪𝘭𝘮𝘶, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶. 𝘈𝘱𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘴𝘪𝘢, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘩𝘢𝘭 𝘴𝘪𝘢-𝘴𝘪𝘢. || IG : pekahade

Selanjutnya

Tutup

Financial

Inovasi Kebijakan Makroprudensial Jaga Stabilitas Sistem Keuangan

14 September 2023   09:11 Diperbarui: 14 September 2023   09:43 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Jalanan tak akan selamanya mulus. Sering kali kita harus melalui jalan yang berlubang, berbatu, maupun rusak. Untuk itu, diperlukan seat belt dalam melindungi diri saat mengendarai mobil. Begitu pula dengan kondisi perekonomian.

***

Ambruknya empat bank di Amerika Serikat baru-baru ini memantik kegelisahan besar bagi Indonesia maupun Dunia. Kolapsnya Sillicon Valley Bank dan sejumlah bank disinyalir merupakan scarring effect pandemi Covid-19.

Keputusan The Fed mengerek suku bunga acuan 9 kali dalam setahun terakhir berbuah petaka bagi sebagian besar perbankan. Bermaksud mengendalikan inflasi, keputusan tersebut justru memberi 'efek domino' penurunan nilai aset bank.

Tak cukup sampai disitu, sebuah studi dari USA Today menyiratkan adanya kerentanan pada sistem perbankan di Amerika Serikat. Masih terdapat 186 bank lain yang memiliki risiko gulung tikar. Kejadian ini bagaikan deja vu yang mengingatkan masa-masa kelam krisis moneter 1998 di Indonesia.

Bank Run 1998

Tak akan pernah lekang dari ingatan ketidakstabilan ekonomi yang menghinggapi Indonesia pada medio 1998 silam. Kekhawatiran masyarakat terhadap stabilitas sistem perbankan memicu aksi menarik simpanan secara massal dari perbankan.

Proses penarikan secara bersama-sama ini dikenal dengan istilah 'bank run'. Bank run ditenggarai menjadi akar permasalahan perbankan mengalami kekurangan likuiditas yang signifikan, hingga memperburuk krisis keuangan yang telah terjadi.

Pemerintah Indonesia dengan dukungan dari International Monetary Fund (IMF) mengambil berbagai langkah untuk menangani krisis tersebut, salah satunya dengan meluncurkan program restrukturisasi perbankan. Biaya pemulihan pascakrisis 1998 memberikan kerugian yang sangat besar sekaligus trauma yang mendalam.

Pengalaman adalah guru terbaik. Berkaca dari tragedi masa lalu dan tumbangnya keempat bank di Amerika Serikat, terdapat hikmah yang dapat dipetik. Sebuah pemahaman bahwa perbankan kecil memang terlihat memiliki pengaruh yang terbatas, namun tetap memiliki potensi risiko sistemik yang signifikan terhadap stabilitas sistem keuangan.

Sejatinya, bangkrutnya keempat bank di Amerika Serikat tidak akan memberikan imbas secara langsung terhadap perekonomian Indonesia. Namun, Bank Indonesia sebagai pengatur kebijakan moneter harus tetap siaga menyikapi gejolak ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun