Mohon tunggu...
Hendy Adinata
Hendy Adinata Mohon Tunggu... Freelancer - Sukanya makan sea food

Badai memang menyukai negeri di mana orang menabur angin | Email: hendychewadinata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bantu Pemulihan Kesehatan Orangtua dengan Ikut Menjalani Pola Hidup Barunya

26 September 2020   20:16 Diperbarui: 26 September 2020   20:43 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
perhatian kepada orang tua

Beberapa waktu lalu, ibu kami mengalami insiden yang mana membuat kepalanya terbentur lantai. Saking kuatnya benturan itu, seharian dirinya tidak bisa melakukan pekerjaan seperti biasa. Terbaring dengan lesu dan kepalnya benjol sebesar setengah telur membuat kami kebingungan harus berbuat apa. Bunyi benturannya itu persis buah kelapa yang ditetak, "Krakkk".

Akhirnya setelah mencari informasi tentang pertolongan pertama di Youtube, kami pun mengompres kepalanya dengan es batu. Untungnya tidak ada keluhan pusing dan mual (vertigo) dari ibu kami. Kami sangat takut apabila terjadi gegar otal atau hal yang lebih parah dari itu.

Sehari setelah kejadian itu benjolnya telah mereda namun kejadian itu sangat berbekas bagi dirinya. Dia selalu mengeluh mungkin dirinya akan cepat mati katanya, karena benturan di kepala itu tidak bagus, pasti merusak dirinya.

Setelah itu kami pun rutin memeriksakan dirinya ke Puskesmas lewat fasilitas BPJS Kesehatan. Hasilnya dokter mengatakan bahwa cideranya tidak parah karena tidak ada terjadi mual muntah. Kepalanya tidak perlu di CT Scan. Dokter pun menyarankan untuk rawat jalan saja, dan meresepkan vitamin dan obat nyeri.

Kabar itu pun cukup melegakan. Masalahnya adalah tensi yang dilakukan ibu kami mengindikasikan adanya hipertensi, karena systolic-nya 150 s/d. 170 dan diastolic-nya di atas 100.

Setelah dua minggu, angka itu pun tidak menunjukkan adanya penurunan, padahal kami sudah menyarankan ibu kami untuk makan timun, kurangi konsumsi garam, dan menjaga pikiran dan pola tidur. Katanya dengan cara itu bisa menurunkan hipertensi.

Jadilah ibu kami menjalani pola hidup yang disebutkan di atas, karena katanya tidak ingin minum obat.

Nyatanya sulit bagi ibu kami untuk menjalani hidup sehat. Secara dirinya merasa diperlakukan tidak adil. Kami makan enak dan dirinya makan sesuatu yang kurang enak. Dirinya tidak boleh ini itu, sedangkan anak-anaknya masih bebas sesuka hati melakukan aktivitas. Akhirnya treatment itu tidak berjalan baik.

Kami sangat takut apabila dia terkena stroke, karena kolestrolnya juga ada indikasi tinggi.

Lantas bagaimana, apa yang harus dilakukan?

Kami pun berpikir bagaimana caranya agar dia bisa berhasil menurunkan tensi darahnya. Kami pun sepakat menjalani hidup dengan pola makan seperti ibu kami. Kami melibatkan diri dengan kebiasaan baru yang dia harus lakukan.

Memang tidak enak, tapi inilah jalan satu-satunya yang bisa dilakukan untuk saat ini. mengingat usianya yang tidak lagi muda, serta wawasannya juga yang masih 'kolot'.

Mengikuti pola hidup yang baru seperti diet garam, tidak makan gorengan, dan berolahraga ternyata tidak menyenangkan. Secara lidah kami itu suka makan yang asin-asin dan juga suka ngemil. Saat ini harus jaga pola makan, berolahraga dan kurangi begadang padahal biasanya selalu tidur larut malam.

Namun itulah pengorbanan yang harus anak-anaknya lakukan. Ibu kami melihat bahwa dirinya tidak sendiri dalam menjalani pola hidup baru itu.

Tentunya tidak seseserhana mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker, pola hidup baru ini lebih komplit dari sekedar pantangan selama pandemic Covid-19.

Ibu kami pun dapat melihat apa yang kami lakukan untuknya.

Mungkin banyak orang tua yang merasa seperti ibu kami. Ketika kesehatannya terganggu, dia merasa tersendiri, menanggung semuanya sendiri, dan tidak ada dukungan dari siapapun.

Memang semuanya dimulai dari niat, tapi tidak semua orang punya niat yang kuat untuk sembuh. Dari pada tambah parah, apa salahnya bila kita sebagai anak-anaknya dan juga orang terdekatnya mengambil langkah yang kurang popular dengan ikut terlibat dalam proses pemulihannya?

Mengikuti pola hidupnya juga adalah bentuk perhatian kita. Lewat itu kita secara langsung telah memberi dia semangat hidup dan semangat untuk sembuh.

Kini ibu kami telah berhasil menurunkan tensi darahnya. Dan tidak hanya itu, fisiknya juga lebih kuat dan sehat. Sebenarnya penulis ingin mengajak beliau untuk pergi nge-gym. Tapi ya mungkin untuk yang satu ini tidak dimungkinkan. hehe

Adakah pembaca memiliki orang tua yang seperti ini? Mungkin cara melibatkan diri ini bisa dicoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun