Anime isinya bukan semata-mata tokoh, kostum, armor, senjata, dan efek-efek yang keren tadi. Lebih dari itu, ada filosofi hidup yang ingin disampaikan oleh si pembuat anime kepada penontonnya.
Lewat jalan ceritanya, ada hal tentang kepahlawanan, pengorbanan, kesetiakawanan, kepercayaan, pengharapan dan cinta, termasuk juga pengkhianatan, kebencian, balas dendam, keputusasaan, perseturuan, dan sebagainya.
Bagi penulis sendiri, anime masih jauh lebih baik daripada sinetron di FTV atau banyak acara reality show di Indonesia. Banyak acara di stasiun TV Indonesia yang isinya tidak mendidik atau kalau ada nilai pendidikannya pun minim.
Kembali ke pembahasan, apakah anak-anak dapat menanggap hal-hal yang bersifat filosofi seperti di atas? Penulis rasa itu terlalu berat.
Banyak anime mengajarkan tentang pentingnya bertanggung jawab dan tidak lari dari masalah. Tokoh-tokoh dalam anime pun memiliki impian setinggi langit dan mereka berjuang untuk mengapainya.
Saat ini berapa banyak dari kita yang lari dari idealisme kita sendiri? Adakah impian kita juga setinggi langit dan kita tetap berusaha keras menggapainya?
Kita tidak mampu menghadapi kenyataan dan terbawa arus. Di dunia pekerjaan maupun di dalam keluarga kita kalah memperjuangkan apa yang baik. Ketika impian kita juga tidak tercapai, kita putus asa, tidak sebaliknya tetap berusaha menggapai impian itu bagaimanapun caranya.
Tentu saja banyak inspirasi yang didapat dari menonton anime. Inspirasi itu dapat meningkatkan kualitas hidup para penontonnya.
Dari semua nilai di atas, yang paling utama adalah ajakan untuk 'melampaui batasan diri'. Anime selalu mengisahkan tokoh utamanya yang ingin tumbuh lebih kuat dan kuat lagi yang berarti melampaui batasan diri.
Cibiran dari orang-orang yang menganggap anime itu tontonan anak kecil dan tidak mendidik itu tidak lain tidak bukan adalah karena keterbatasan dan kebodohan mereka yang tidak mau membuka diri. Mereka perlu untuk menyelam beberapa saat di dunia anime, sehingga tahu bahwa anime itu bukanlah sesuatu yang buruk.