Mohon tunggu...
Hendy Suprapto
Hendy Suprapto Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Branding & Marketing Jaman Now

Konsultan online shop, Integrated Internet Marketing & Branding. Business Plan & Business Concept Creator. Siapa yang mau aku bantu? Distributor Handy SANITIZER .\r\nSaya menyukai investasi, properti, saham, & Bisnis.\r\n\r\n saya suka baca buku, olahraga, musik, jazz, nyanyi, dan I HAVE A WONDERFUL LIFE :-) Instagram.com/hendysuprapto my online shop: instagram.com/handsanitizerdistributor Dehydrated Fruits produksi baju seragam kerja Baju Couple Online Produksi Baju Promosi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Ucapan Hari Raya Menjadi Langka dan Berharga dari Agama yang Berbeda

26 Desember 2017   01:08 Diperbarui: 26 Desember 2017   01:43 1328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini lagi Viral tentang Customer yang terkejut bahwa Request untuk Hadiah Natal untuk keluarganya dengan menambahkan tulisan Natal, namun di tolak oleh suatu toko roti Chocholicious. Saya dapatkan dari beberapa grup.

WoW!! Sejujurnya saya sebagai penganut Kristiani cukup terkejut dengan kejadian dan berita ini, bahkan beberapa anggota di grup menjadi emosi dan kesel banget, sebagian dari kami tersinggung.  

Mengapa di Negara yang Berbhineka Tunggal Ika hal ini bisa terjadi?

Sejak jaman dahulu, ketika saya masih bocah yang masih minta uang jajan, hal yang lumrah dan indah ketika tetangga dan teman-teman yang Non Kristen mengucapkan "Selamat Natal kawan, Selamat Natal sahabatku..."

Ah.. Hal yang Biasa....

Bertahun-tahun hal ini terjadi.

Bahkan ketika berganti menjadi Sms, Ucapan selamat natal berbagai jenis pun muncul,

sampai pada jaman digital versi BBM & Whatsapp, berbagai ucapan selamat Natal muncul.

Sampai... tahun lalu, ada larangan memakai atau memasang atribut natal, bahkan tahun ini yang menurut saya cukup berbeda,

seakan banyak yang mempunyai faham baru, sebagian besar menjadi berubah dan berbeda.

Hal yang biasa itu sekarang sudah tidak biasa lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun