Mohon tunggu...
HENDY RIFKISAPUTRA
HENDY RIFKISAPUTRA Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa - Menebar Manfaat

Seorang Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Bantu support blog saya seputar edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Parenting

PSY KNOWLEDGE: Mengenal Sisi Gelap Kepribadian

9 Januari 2023   17:37 Diperbarui: 9 Januari 2023   17:45 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

PSY KNOWLEDGE: Mengenal Sisi Gelap Kepribadian

Pahit dan manis. Gelap dan terang. Sedih dan senang. Ya, dualisme. Sejatinya, kita hidup di dunia dualitas. Selalu ada dua sisi dari segalanya. Begitu pun bagian dari dualitas penting lainnya, yakni terdapat sisi gelap dari kepribadian kita-shadow self.

Shadow self merupakan bayangan gelap dari kepribadian manusia. Dapat pula dikatakan sebagai "the dark side" yang ada dalam diri setiap manusia. Tidak terkecuali dalam dirimu sendiri. Konsep dari shadow selfialah aspek yang paling mengerikan dari diri kita yang selalu kita sembunyikan, tutupi, dan tidak kita akui. Ya, shadow self merupakan sifat dari diri kita yang dirasa kurang pantas untuk ditunjukkan kepada orang lain.

Istilah shadow selfini pertama kali dicetuskan oleh Carl Jung yang studinya berfokus pada psikis alam bawah sadar manusia pada tahun 1960-an. Jung meyakini bahwasanya alam bawah sadar (unconsciousness) terdiri atas beberapa lapisan dari kepribadian yang kemudian kita kenal sebagai arketipe.

Di antara arketipe-arketipe, terdapat dua golongan arketipe yang besar yang dikenal dengan persona dan shadow-self. Jika shadow-self merupakan sisi gelap yang selalu kita sembunyikan, persona ialah sebaliknya. Persona merupakan sisi terang dari kepribadian kita, lapisan yang paling terlihat oleh publik dan hanya sebatas luar atau "kulit" dari diri kita. Ya, persona atau topeng. Melalui topeng inilah seseorang dapat menutupi dirinya agar kepribadian aslinya tidak terlihat publik.

Shadow self dapat berupa kelemahan dari diri kita yang paling tidak disukai, trauma masa lalu, emosi negatif, dan hal-hal negatif lainnya. Contoh, timbulnya kemarahan dalam diri kita yang diakibatkan oleh adanya kejadian di masa lalu yang mana hal tersebut secara tidak sadar membuat inner child terluka. Lalu, dikarenakan shadow selfini berada di alam bawah sadar, maka kemarahan tadi akan kita represi. Celakanya, hal ini dapat sewaktu-waktu membludak.

Menerima shadow self memang sulit, tetapi kenyataannya memang setiap individu selalu memiliki dua sisi, sisi gelap dan terang. Jadi, sudah sepatutnya kita menerima dan memahami shadow selfatau yang biasanya disebut sebagai bagian tergelap dari kepribadian kita. Karena bagaimana pun, itu masih bagian dari diri kita.

Referensi:

Kusumapradja, A. (2021, December 20). Semua yang Perlu Kamu Tahu Soal Shadow Self. Cosmopolitan Indonesia. https://www.cosmopolitan.co.id/ article/read/12/2021/26465/semua-yang-perlu-kamu-tahu-soal-shadow-self

Perdana, K. A. (2020, December 11). Nanti Kita Cerita Tentang Hidup Seutuhnya. Satu Persen. https://satupersen.net/blog/nanti-kita-cerita tentang-hidup-seutuhnya

SUNARYA, E. P. (2021, April 27). Shadow vs Persona: Kepribadian yang Terungkap dan Disembunyikan terhadap Orang Lain - Ilmu Pengadaan. https://ilmu.lpkn.id/2021/04/27/shadow-vs-persona-kepribadian-yang- terungkap-dan-disembunyikan-terhadap-orang-lain/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun