Mohon tunggu...
HENDY RIFKISAPUTRA
HENDY RIFKISAPUTRA Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa - Menebar Manfaat

Seorang Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Bantu support blog saya seputar edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Socially Awkward, Si Canggung yang Membuat Sulit Bersosialisasi

6 Januari 2023   16:39 Diperbarui: 6 Januari 2023   16:47 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Socially Awkward: Si Canggung yang Membuat Sulit Bersosialisasi

Perasaan canggung yang terjadi saat berinteraksi di lingkungan atau situasi baru, termasuk setelah pandemi. Apakah wajar? Simak penjelasan berikut.

Sebenarnya, canggung adalah suatu perasaan yang wajar dimiliki oleh setiap orang ketika akan memasuki lingkungan yang baru, sehingga mengharuskannya untuk berinteraksi dengan orang yang baru pula. Namun, lain halnya dengan socially awkward. Seseorang dengan socially awkward selalu merasa canggung terhadap orang- orang di sekitarnya, bahkan terhadap lingkungan yang sudah ia kenal sekali pun.

Socially awkward ialah kondisi seseorang yang merasa canggung secara sosial untuk berinteraksi dengan orang lain atau pun saat berada di keramaian.

Samakah Socially Awkward dengan Introvert? Nah, perbedaan antara keduanya, ialah bahwa introvert cenderung lebih nyaman untuk sendiri atau dengan sedikit orang. Mereka cenderung tidak nyaman berada di tengah keramaian. Sedangkan socially awkward. memiliki kecenderungan untuk menghindari keramaian dan interaksi dengan orang lain, karena ada kecemasan tersendiri akan melakukan suatu kesalahan atau hal memalukan.

Penyebab socially awkward

1.Gangguan kecemasan.

2. Pengalaman traumatis di masa lalu, seperti pernah dipermalukan di hadapan umum ataupun ketika usaha yang dilakukan sudah optimal, namun tidak mendapatkan respon positif yang sesuai.

3. Frekuensi aktivitas online yang tinggi, seperti yang terjadi selama pandemi kurun waktu 2 tahun ke belakang mempengaruhi kesiapan untuk berinteraksi dengan sosial secara langsung.

 4. Pola asuh, biasanya terjadi pada anak yang berada di lingkungan keluarga dengan pola asuh otoriter.

Beberapa tanda socially awkward

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun