Mohon tunggu...
Hendry Sianturi
Hendry Sianturi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

manusia yang miskin wawasan.\r\n"corgito, ergo sum; Aku berpikir maka aku ada"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanda Tangan Kematian

12 April 2014   23:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanda tangan memberi pesan masa depan pengukirnya
Namun gagal menentukan nasibnya sendiri
Pemalsuan dan penyalahgunaan
Tanda-tanda kepasrahannya

Dia rebah di selembar kertas oleh jari-jari yang menari
Yang mensakralkan kesepakatan atau sekedar surat edaran
Bagai jejak-jejak nabi, dia menentukan pembangunan kota-kota megah,
Pernikahan dan perceraian, atau mentakdirkan salah dan benar
Nyawa orang-orang

Apa jadinya kalau dia mendahului takdir: tanyanmu
Itulah takdirnya, adinda
Takdirnya adalah mentakdirkan

Izinkan tanganmu lepas dari kesemuan
Jari-jarimu akan berjalan atas rasionya sendiri
Supaya kelak, tak ada yang kecewa dengan takdir
Sekalipun itu tanda tangan kematian

Kalibata, April 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun