Mohon tunggu...
Hendry Sianturi
Hendry Sianturi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

manusia yang miskin wawasan.\r\n"corgito, ergo sum; Aku berpikir maka aku ada"

Selanjutnya

Tutup

Nature

Keindahannya Hanya Bisa Dihayati

1 Februari 2012   21:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:11 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekayaan alam yang sering kita sebut dengan sumber daya alam adalah anugerah yang diberikan bumi kepada mahluk hidup tak terkecuali manusia. Hanya saja apakah semua mahluk hidup merasakan kekayaan alam? Jika dikomparasikan dengan planet lain, planet bumilah yang paling indah. Jika dilihat dari antarikasa maka bumi akan melemparkan biru kepada penglihatan para asteroid yang pendarnya takkan terlupa hingga mereka hancur berkeping – keping. Keindahan bumi ditambah dengan bentuknya seperti jeruk purut dan daya tarik yang membuat bulan enggan beranjak dari orbitnya lantaran masih menikmati keindahan bumi. Tetapi akankah bumi akan terus indah?

Mahluk hidup di bumi bukanlah hanya manusia saja, tetapi ada tumbuhan dan hewan. Bahkan jika kita menganalisis kronologi terciptanya mahluk hidup, manusia adalah urutan terbungsu. Artinya tumbuhan dan hewan lebih dahulu menikmati keindahan bumi ketimbang manusia. Namun entah karena mahluk bungsu atau karena memiliki kemampuan nalar yang luar biasa, manusia seperti tidak memperdulikan pendahulunya.

Pada zaman prasejarah, ternyata banyak tumbuhan dan hewan yang dibumihanguskan oleh manusia dan berlanjut sampai sekarang. Entah berapa spesies tumbuhan dan hewan yang punah akibat ulah dari manusia. Belum lagi perilaku manusia yang durhaka terhadap alam sehingga alam yang indah tidak lagi bisa dinikmati. Manusia selalu mengeksploitasi alam tanpa pernah memikirkan bahwa alam memiliki hukum tersendiri. Ketika manusia terkena bencana, kita tidak pernah sadar bahwa alam memiliki respon tersendiri untuk menanggapi tingkah laku manusia.
Sejak awal mulanya manusia tercipta sampai sekarang, manusia tidak bisa terlepas dari alam. Segala kebutuhan manusia diperoleh dari alam. Tetapi manusia selalu merasa tidak pernah puas sehingga menikmati alam secara rakus. Dan sekarang alam sudah mulai tidak bisa dinikmati lagi. Manusia harus menghayati apakah alam masih bersahabat dengan manusia.

Setidaknya buku “The World Without Us” banyak mengungkapkan fakta – fakta atau kejadian yang menunjukkan bahwa manusia telah menghancurkan alam dan mahluk hidup lainnya. Jika para tim survei melakukan voting kepada tumbuhan dan hewan tentang pengaruh positif manusia untuk mereka, maka mereka akan sepakat menjawab :”tidak ada”. ya! Bahkan lebih dari itu mereka lebih setuju bahwa manusia seharusnya tidak ada di bumi ini.
Tetapi apa dikata, hukum penciptaan melahirkan manusia dan manusia tidak pernah sadar bahwa mereka adalah mahluk yang seharusnya bisa menstabilkan bumi agar bisa selalu dinikmati. Nyatanya sekarang, bumi seperti sudah melepaskan keindahannya dan hanya bisa dihayati.

Banyak yang bisa diperoleh dari buku “The World Without Us”. Wawasan yang diberikan oleh penulis, Alan Weisman tentang alam sangat membantu manusia untuk menyadari kehadirannya saat ini.
Berikut pengetahuan umum yang bisa kita ketahui yang diperoleh dari buku tersebut :
-Salah satu hutan tertua di dunia yang masih ada di bumi adalah BIALOWIEZA PUSZCZA
-Teori Blitzkrieg Merti adalah : “Dimulai dengan Australian kurang lebih 48.000 tahun silam, sewaktu tiba dibenua baru, bangsa Elovis dan Viking berjumpa dengan hewan – hewan yang tidak mempunyai kecurigaan bahwa manusia menjadi ancaman”
-Kota tertua di dunia adalah Catal Hoyuk
-Pembuat/pemilik pertama kali pupuk buatan adalah Jhon Bennet yang terletak di Fothhamsted (Inggris) tahun 1841
-Gurun Sahara pernah memiliki banyak aliran sungai – sungai dan kolam – kolam pada zaman pra sejarah
-Burung yang terbang secara kelompok dan banyak serta memiliki iring – iringan terpanjang sekitar 500 km dan jumlahnya miliaran adalah burung Merpati Penumpang yang ada di Amerika Utara namun sudah punah pada tahu 1914
-Seekor kucing memangsa buruannya bukan untuk makan/bertahan hidup saja tetapi terkadang untuk menyenangkan hati. Jadi kuncing tidak selalu merasa kelaparan untuk melakukan pemburuan mangsanya.
-Waste Isolation Pilot Plant (WIPP) adalah tempat tempat penimbunan sampah dari penelitian senjata dan alat pertahanan nuklir yang dibangun dan beroperasi pada tahun 1999.
-Suku maya pernah menjadi suku yang paling mapan di dunia dan bertahan selama sekitar 1.600 tahun serta memiliki jumlah penduduk sekitar 6 juta orang namun tiba – tiba mengalami kepunahan/degradasi spektakuler pada abad ke-8 setelah masehi
-Jika manusia semakin banyak maka habitat yang paling besar di bumi adalah lahan pertanian
-Yang paling menderita ketika tiba – tiba manusia punah atau tidak ada lagi di bumi hanya para kutu itupun seekor kutu kantung rambut.

Andai saja hewan dan tumbuhan memiliki ruang untuk menyampaikan aspirasi, maka yang pertama sekali yang akan mereka sampaikan bukan menurunkan harga BBM ataupun menuntut Revolusi, kedua makhluk pendahulu kita itu akan menyampaikan bahwa mereka tidak membutuhkan makhluk paling muda yaitu manusia untuk menjadi salah satu makhluk penghuni Bumi.
Oleh karena itu, sudah cukup kita mengecewakan Bumi dan alam, sekarang mari kita mulai dengan hidup bersama alam agar bumi bisa terus indah untuk anak dan cucu - cucu kita.

Sumber :
Weisman Alan, 2007, The World Without Us, PT Gramedia, Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun