ISTRIKU SEORANG WANITA PANGGILANÂ
Tulisan ini saya mulai dari sebuah cerita seorang laki-laki yang memperistri wanita panggilan.kisah ini sebuah kisah nyata tetapi dari sumber yang tentunya saya jaga privasinya.Awalnya dia datang kepada saya dengan air mata yang terus berlinang,saya sapa dan bertanya kepadanya,mas ada apa kenapa sampean terus menangis.? jawaban pertama beliau AKU SAYANG PADANYA.kemudian saya bertanya kembali sayang pada siapa..?beliau bilang ISTRIKU,Princessku,loh kalau sampean sayang kenapa sampean menangis..?beliau hanya bilang aku hanya bisa menangis,kenapa saya bertanya kembali, apakah istri sampean udah tiada..? dia hanya menggelengkan kepala, terus ..? beliau jawab dia kerja..loh loh..istrinya kerja kok sampean malah menangis..? kemudian beliau terdiam sejenak,sambil terus menangis dia katakan istriku seorang wanita panggilan,Begitu kaget dan tersentaknya saya mendengarnya.mas kenapa sampean izinkan..? karena itu keinginannya kata beliau,kenapa sampean tidak marah? saya sayang sama dia,dia tidak bisa dimarahi,dia tidak bisa di larang,Trus kenapa sampean tetep bertahan dengan istri sampean? apakah hati sampean tidak tersakiti ketika istri sampean tidur dengan laki- laki lain..? beliau menjawab Aku tidak boleh sakit,aku tidak boleh marah.Apa yang membuat hati sampean ini sekuat itu,dia bilang karena saya sangat menyayanginya.saya terdiam, bingung,dan bingung mau ngomong apa.
ini kutipan cerita ituÂ
Saya sangat menyayangi istri saya, saya tidak mau kehilangan dia,saya ingin melihat dia selalu tersenyum walau hati saya sangat sakit,tetapi melihatnya tersenyum itu kebahagiaan yang luar biasa,saya sangat menghormati istri saya,menjunjung tinggi dia,karena dia sangat luar biasa di mata saya,diusianya yang masih belia ( 18 th ) dia memikul beban berat di pundaknya,desakan himpitan ekonomi tuntutan dari saudara yang sangat berat,belum lagi dia harus terus melanjutkan pendidikanya. di mata saya dia wanita yang sangat luar biasa.saya bisa menyayangi dirinya, mengerti akan dirinya ,apapun saya lakukan untuk dirinya,walau saya selalu salah di mata dia,tetapi saya hanya bisa bilang iya dan diam,saya tidak boleh sakit hati,walau sesugguhnya hati saya perih, saya tidak pernah tahu apakah dia benar mencintai saya tetapi yang jelas saya tulus mencintai dia dengan segala keadaanya,dengan satu keyakinan dia akan berhenti dan sepenuhnya mencintai dan menyayangi saya.saya yakin dia tidak seburuk yang orang bayangkan dan liat.saya yakin dia akan berhenti menjadi wanita panggilan walau entah kapan, dan sayapun yakin suatu hari dia akan menyadari betapa saya sangat tulus menyayanginya,walau entah kapan. mungkin setelah aku tak lagi mampu menatap dunia ini.karena saya menyadari saya tidak mampu memenuhi kebutuhan dia dan saya hanya pasrah dengan segala apapun kehendak dia.
Ini secuil kutipan cerita aggap saja namnya A.Â
Dari sekian ceritanya yang hampir 5 jam beliau bicara dengan saya.saya sangat kagum dengan sosok mr.A, hatinya sangat kuat,tegar,begitu sakitnya yang dia rasakan tapi terus mampu bertahan,begitu yakinnya dia akan sebuah keyakinan bahwa istrinya kelak akan berhenti dan berubah,ini sesuatu yang di mata saya sangat luar biasa.dg seorang wanita panggilan laki-laki ini sangat menghargai dan menjunjung tinggi,sungguh mulia hati dia dengan tulus mencintai istrinya.Â
Banyak hal yang kadang kita hanya mampu memfonis salah dan benar,rasanya tidak adil bila kita mengatakan sesuatu itu salah tanpa kita mengetahui dengan jelas seseorang itu melakukannya.dan akhirnya saya pun berfikir sembari brrtanya- tanya bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari mereka.yang jelas saya pun berdoa semoga kelak mereka bisa selalu bahagia dalam kehidupan normal.
Untuk mr.A, anda didudukan dalam sesuatu yang sangat sulit, tetapi keteguhan,keikhlasan,ketulusan cinta anda kepada istri anda suatu hari pasti tergantikan dengan keindahan.
tulisan ini sebuah ulasan cerita kisah nyata semoga bisa menjadikan pemahaman yang nyata buat kita semua.
setiap kebaikan,ketulusan tidak akan pernah sia- sia.
Apapun tanggapan sahabat tentang tulisan ini dan sudut pandang saya,saya mohon tidak menyempitkan pemahaman arti kontek kehidupan.dan biarlah baik,buruk,benarnya Tuhan yang akan menilainya.