Mohon tunggu...
Hendry Harmen
Hendry Harmen Mohon Tunggu... -

Profesional yang peduli terhadap masalah sosial dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Teori Jauh Dekat

29 Mei 2014   18:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:59 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemarin saya berdiskusi dengan teman saya yang sedang mengambil program Doktoral Komunikasi di UI. Ada hal menarik yang dia sampaikan yaitu Teori Jauh Dekat (Close-remotedness), yang katanya teori ini sudah digagas sejak lama oleh Adoni & Mane pada tahun 1984.

Teori ini intinya adalah bahwa media akan mempengaruhi audiens jika isu tersebut dianggap dekat dengan kehidupannya sehari-hari. Sederhananya adalah pengaruh media diukur berdasarkan jauh – dekatnya isu tersebut dengan pengalaman hidup individu.

Teori Jauh Dekat pertama kali yang saya ketahui adalah teori bis kota di Jakarta. Sejauh apapun kita naik bis kota, dan sedekat apapun tujuan kita, kita harus membayar dengan tarif yang sama. Sangat berbeda dengan teori yang disampaikan oleh teman saya tersebut.

Saya mencoba menghubungkan kedua teori tersebut dengan konteks Pilpres yang sedang hangat-hangatnya saat ini. Mana kah kedua teori tersebut yang lebih mampu menjelaskan fenomena kandidasi politik kontemporer.

Seperti kita ketahui, persaingan pendukung kedua kandidat capres sangat tajam. Puluhan isu sudah digunakan oleh kedua pendukung, antara lain: isu HAM, isu Boneka, isu agama, isu konglomerat, isu bagi-bagi jatah menteri, dll... bahkan isu cara memakai sepatu. Pertanyaannya adalah, apakah isu-isu tersebut mempengaruhi pemilih atau hanya memuaskan hasrat pendukungnya saja?

Menurut saya, rakyat yang sedang lapar, susah cari kerja, susah mendapatkan tempat tinggal yang jauh dari bocor dan banjir, dan hidup dalam ancaman lingkungan yang mengerikan seperti predator seks anak-anak, kriminalitas dan sebagainya, apakah akan peduli dengan masalah sepatu dan boneka?

Dilihat dari Teori Jauh Dekat-nya Adoni & Mane, orang-orang yang peduli dengan masalah seperti sepatu dan boneka, kemungkinan besar akan terpengaruh. Tetapi berapa banyak rakyat yang mengerti dan peduli dengan hal-hal seperti itu?

Suasana saling menghujat antar pendukung justru akan membuat rakyat apatis dengan pilpres. Belum ada isu-isu yang mendekatkan kandidat dengan pemilihnya. Jika begini terus, semua isu justru akan menjauhkan kandidat dengan para pemilih. Bahayanya mereka akan mengambil sikap siapapun presidennya sama saja. Kalau sudah begini, teorinya kernet bis kota mungkin yang akan berlaku. Jauh Dekat sama saja... Tariiiik maaangggggg....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun