Mohon tunggu...
hendro prayogo
hendro prayogo Mohon Tunggu... -

Petani bunga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Si Telon

21 Mei 2016   12:45 Diperbarui: 21 Mei 2016   13:04 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Minggu lalu, ibuku dikejutkan oleh adanya seekor anak kucing yang berada di dalam kardus. Awalnya kardus itu akan ibu gunakan untuk merapikan buku bekasku yang sudah tak terpakai. Eh ternyata malah diklaim sama kucing betina telon (telon = memiliki tiga warna) sebagai tempat tidur anaknya yang baru lahir. Entah lelaki hidung belang mana yang tega menghamili si telon. Hahahaha. Awalnya banyak tetangga yang menyarankan untuk membuang anak kucing beserta kardusnya ke tempat pembuangan sampah, karena suaranya mengganggu sekali saat malam hari. Tetapi, ibuku malah menyelipkan kain – kain perca di dalam kardus sebagai alas dan bapakku menyiapkan breakfast saban pagi. Hemm, sepertinya aku punya saudara angkat. Hahahhaha..

Manusia dulu datang ke bumi sebagai tamu. Lalu, dikarenakan Sang Pemilik bumi meridhoi manusia untuk mendiaminya, lantas didirikanlah rumah – rumah di atas tanah sebagai tempat berteduh. Sekarang, berbekal secarik kertas yang hanya bertanda tangan notaris, manusia mengklaim sejumlah bagian di bumi sebagai miliknya dan mengusir siapa saja yang memasuki kawasan tersebut. Untungnya bapak dan ibuku bukanlah termasuk manusia – manusia yang seperti itu. Dan, si telon beserta anaknya tetap dapat tidur dengan nyenyak di dalam kardus beralaskan kain perca. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun