Reklamasi di Pantai Utara Jakarta menjadi isu kompleks yang terus diperdebatkan berbagai kalangan. Perdebatan masih terus bergulir sementara negara-negara lain telah menikmati manfaat dari lahan reklamasi yang dibangun. Untuk itu, kajian ini akan menguraikan gambaran umum reklamasi, reklamasi di Jakarta, sejarah dan perkembangan reklamasi Jakarta, hingga reklamasi dalam perspektif arsitektur, ekologis, teknis, dan peternakan. Kajian integratif pemanfaatan lahan reklamasi yang "terlanjur" dibangun di Pantai Utara Jakarta diharapkan menjadi lebih esensial ketimbang perdebatan pro-kontra tanpa henti.
Reklamasi adalah pencapaian kreasi luar biasa yang telah dipraktikkan selama ratusan tahun. Namun saat ini, reklamasi khususnya di Pantai Utara Jakarta menjadi isu kompleks yang terus diperdebatkan berbagai kalangan. Jakarta sebagai pusat ekonomi mengalami permasalahan perkotaan dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Kajian reklamasi masih menjadi isu hangat walau pun telah diinisiasi sejak 1995.Â
Perspektif arsitektur seharusnya menjadi solusi, bukan justru menimbulkan masalah baru. Sementara itu, parahnya pencemaran air di Teluk Jakarta menjadi perhatian utama perspektif ekologis. Masalah ini menuntut penerapan skenario "Jakarta Goes Green Without Reclamation" yang berdampak positif pada luas RTH dan ketersediaan air bersih. Secara teknis, pemanfaatan pulau reklamasi yang sudah terbangun dapat diintegrasikan dengan penggunaan energi terbarukan dan potensi pariwisata, sehingga pulau ini dapat menjadi role model wilayah berkelanjutan Indonesia. Selain itu, lahan reklamasi juga berpotensi dimanfaatkan untuk peternakan dengan pertimbangan ketersediaan air bersih, suhu, dan rantai distribusi produk. Melihat berbagai potensi pemanfaatan lahan reklamasi yang sangat menggiurkan, sudah saatnya Indonesia tidak lagi berkutat pada perdebatan pro-kontra, tetapi fokus pada peningkatan daya guna lahan reklamasi di masa mendatang.
Baca artikel ilmiah selengkapnya di tautan ini.
Penulis: Hendro Putra J, Muhammad Rahmat Akbar, dan Rheza Maulana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H