Mohon tunggu...
Hendriyana
Hendriyana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bandung

hendriyana.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Menciptakan Jiwa Technopreneur bagi Mahasiswa Melalaui Program Inkubasi Bisnis

2 September 2020   22:00 Diperbarui: 3 September 2020   04:54 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung - Rovolusi Industri 4.0 memberikan dampak positif yang dapat membantu aktifitas kegiatan manusia, yang pada mulanya dilakukan dengan tradisional dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Pada masa pandemik seperti ini tidak ada alasan untuk tidak produktif selama tetap di rumah, dengan adanya teknologi inilah dapat membantu aktifitas kehidupan sehari-hari. 

Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi yang dilakukan oleh Prodi Rekayasa Perangkat Lunak UPI Kampus Cibiru ialah mengadakan webinar pengabdian kepada masyarakat bidang kewirausahaan dengan tema "Program Inkubasi Bisnis untuk Menumbuhkan Jiwa Technopreneur" yang diikuti oleh kalangan dosen, mahasiswa serta penggiat bisnis.

Pada kegiatan Pengabdian kepada masyarakat tersebut, Prodi Rekayasa Perangkat Lunak mengundang Dr. Acep Supriadi, M.Pd., MAP, (Dosen UPI FPIPS) yang selalu aktif dalam membimbing, pendampingan dan memotivasi mahasiswa dalam praktik bisnis diberbagai usaha untuk dicetak sebagai calon pengusaha muda. Kegiatan inipun dilandasai pada permasalahan yang muncul kurangnya rasio jumlah pelaku wirausaha dengan jumlah penduduk warganya karena syarat sebagi negara maju ialah memiliki rasio 14% [1, 2, 3]. 

Keadaan saat ini menurut data BPS, yaitu jumlah masyarakat Indonesia yang berwirausaha meningkat tiap tahunnya sebesar 3.10% dari 225 juta jumlah penduduk Indonesia.

 Namun rasio tersebut  masih cukup tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga, yaitu Singapura 7%, Malaysia 6 persen, Thailand 5 persen [4, 5, 6, 7, 8]. 

Selain itu juga, Menurut Undang - Undang No. 12 Tahun 2012 Perguruan Tinggi merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam mencipakan sumberdaya yang kreatif dan inovatif sehingga dapat menghasilkan berbagai karya atau produk yang dapat mendorong tumbuhnya perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, Perguruan tinggi memiliki potensi untuk menciptakan enterpreneur yang dapat memanfaatkan teknologi atau disebut dengan istilah technopreneur. Melalui program ini juga sebagai bekal bagi mahasiswa untuk memiliki pola berfikir dan menanamkan bakat yang semula sebagai pencari kerja (job seeker) menjadi penyedian lapangan pekerjaan (job creator).

slide-day-1a-5f5012d2d541df17cf785fba.jpg
slide-day-1a-5f5012d2d541df17cf785fba.jpg
Dr. Acep Supriadi menambahkan, Kunci sukses seorang pebisnis atau enterpreneur pada masa krisis(C-19) ialah memiliki kemampuan MENJUAL antara lain dengan cara UNIK (kreafif, berbeda, nyeleneh dan inovatif).Contoh dalam mental menjual yang tanpa disadari sudah dimiliki oleh kemampuan sesorang antara lain menjual ide, mejual kompetensi, menjual performan, menjual suara, menjual wajah, menjual body language, menjual produk dan lain sebagainya.

slide-day-1-5f50146d097f36619a216484.jpg
slide-day-1-5f50146d097f36619a216484.jpg
Serta karakteristik yang perlu diterapkan pada individu antara lain Percaya diri, Memiliki Minat, Dapat bersepakat, Memiliki ambisi, Berjiwa penjelajak, suka mencoba hal yang batu, dan lain sebagainya.

Semua kegiatan menjual saat ini dapat dilakukan dengan tools atau bantuan alat teknologi secara virtual atau maya. Saat inipun untuk melakukan kegiatan menjual lebih mudah dengan berkembangnya marketplace di Indonesia antara lain Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan lain sebagainya[9]. Acara ini di tutup dengan beberapa pesan yang harus dimilik sebagai pengusaha yang beretika dan sehat antara lain:

  1. JUJUR. Hal terpenting sukses usaha, semua hal, kepada siapa pun, memberikan informasi kelebihan/kekurangannya
  2. KOMITMEN (semua janji dalam memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan sesuai janji).
  3. LOYALITAS/KESETIAAN (bekerja sesuai dengan SOP, tujuan, dan tidak mencampuradukan kepentingan pribadi).
  4. KEPEDULIAN (simpati dan baik hati) memberikan keputusan yang banyak manfaatnya kepada konsumen, masyarakat, dan lingkungan).
  5. MEMATUHI ATURAN (mematuhi/taat baik secara tertulis/tdk tertulis kepada aturan hukum dan perundangan yg berlaku,  hingga berwibawa).

foto-pkm-day-1-5f5012ecd541df1ecf5b696a.jpg
foto-pkm-day-1-5f5012ecd541df1ecf5b696a.jpg
Referensi :
  1. https://nasional.kompas.com/
  2. https://economy.okezone.com/
  3. https://neraca.co.id/
  4. https://kemenperin.go.id/
  5. https://www.antaranews.com/
  6. https://kumparan.com/
  7. https://koinworks.com/
  8. https://ekonomi.bisnis.com/
  9. https://kumparan.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun