Mohon tunggu...
Hendri Maya
Hendri Maya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Hendri Sutadinata Maya Muncar: Pentingnya Mental Wirausaha

7 Agustus 2018   10:21 Diperbarui: 7 Agustus 2018   10:42 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perlu Anda ketahui bahwa, mengembangkan pembelajaran ekonomi tidak hanya dalam lingkungan sekolah saja, tetapi dalam keluarga, lingkungan sekitar dan masyarakat. Mengembangkan mental wirausaha pada anak dimulai dari lingkungan keluarga. Sebagai orang tua, Anda harus memberikan pembelajaran mental wirausaha pada anak Anda.

Dewasa ini, masih banyak orang tua yang belum mengerti cara - cara mendidik anak yang efektif. Kebanyakan dari mereka melaksanakan pendidikan dengan menggunakan kekuasaan atau otoritas orang tua. Anak dianggap sebagai makhluk yang harus tunduk dan patuh kepada segenap kehendak dan aturan-aturan orang tua. Sikap berkuasa sementara orang tua ini ditunjukkan kepada anak-anak, terlebih-lebih kepada anak-anak yang bukan anak kandung mereka atau anak-anak dari sanak saudara yang berasal dari lingkungan lain misalnya dari desa.

Pendidikan yang mereka berikan lebih banyak berupa nasihat-nasihat dan teguran-teguran yang tidak memperhatikan taraf pertumbuhan dan perkembangan anak. Mereka anti terhadap tindakan-tindakan anak yang dianggap salah atau tidak pantas. Bagi para orang tua yang belum mengenal perkembangan jiwa anak, cenderung lebih suka menganggap aneka tingkahlaku anak kecil sebagai keanehan yang tidak pantas. Para orang tua cenderung menekan dan membatasi gerakan dan variasi tingkahlaku anak-anak.

Padahal hakikatnya, dalam praktek sering pula kita jumpai banyak keluarga atau orang tua yang membiarkan kehidupan anak-anak di rumah dirundung oleh situasi rutin yang tidak kreatif. Anak-anak tidak diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang melatih pribadi yang dinamis dan kreatif. Anak dibiarkan bermalas-malasan, luntang-lantung tak menentu. Akibatnya, anak sering tidak krasan dan tidak betah untuk tinggal di rumah dan pergi begadang entah kemana, orangtua tidak dapat mengadakan pengawasan atau bahkan tidak perduli. Apalagi jika anakanak sudah bersekolah dan kebetulan memiliki cukup kecerdasan, maka orangtua menjadi bangga dan puas. Akibat kepuasannya itu, mereka menjadi lengah, merasa tidak perlu lagi membimbing dan melatih kekuatan mental anak agar siap untuk menghadapi tantangan hidup maas depan.

Situasi semacam itu juga merugikan anak. Anak menjadi canggung, kekuatan pribadinya menjadi kurang berkembang.Semua apa yang diungkapkan di atas adalah bukan kondisi yang tepat untuk membelajarkan anak menjadi manusia wirausaha. Kondisi semacam itu perlu mendapatkan perhatian dan perlu diubah menjadi situasi belajar kewiraswastaan di lingkungan keluarga. Berikut ini dikemukakan cara untuk menciptakan situasi belajar kewirausahaan di lingkungan keluarga.

***

Tulisan ini pernah ditayangkan di blog pribadi penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun