Mohon tunggu...
Hendri Nugraha
Hendri Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Desain Grafis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Trend Typpgraphy di Kalangan Anak Muda

17 Oktober 2022   23:03 Diperbarui: 17 Oktober 2022   23:06 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pada saat sekarang ini, anak muda bukan hanya untuk mengeluarkan perantara emosi diri melalui sosial media, tetapi juga dengan tujuan komersil dengan cara berkarya melalui typography.

Typography adalah kombinasi antara seni dan teknik untuk mengatur penulisan sehingga tujuan dan makna tulisan dapat disampaikan secara visual kepada pembaca. 

Typography adalah ilmu pemilihan surat dan organisasi dengan pengaturan distribusinya di suatu tempat yang ada untuk dapat membuat hal tertentu dan khusus sehingga pembaca dapat membaca senyaman mungkin. Peran dari Typography itu sendiri merupakan untuk memberikan pemirsa ide atau informasi dari pengamat. 

Terkadang kita secara tidak sadar merawat Typography setiap hari dan setiap saat. Seperti koran atau majalah yang kita baca, label pakaian yang biasa kita pakai dan banyak contoh lainnya. Typography juga dikenal sebagai seni yang merupakan karya atau gambar yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama dan berisi huruf sebagai simbol suara.

Penggunaan media sosial yang sering dipakai dalam dunia typography ini seperti Instagram, Tik tok, Pinterest, dan banyak yang lainnya. Media sosial dipandang memiliki berbagai posisi ambiguitas. Ambiguitas tersebut antara lain adalah (1) ambiguitas antara komunikasi perorangan, kelompok, dan massa; (2) ambiguitas media sosial sebagai ruang publik sekaligus privat; (3) ambiguitas media sosial sebagai institusi sosial dan ekonomi; (4) ambiguitas media sosial sebagai media alternatif dan arus utama. Ambiguitas posisi media sosial yang menjadi institusi sosial sekaligus institusi ekonomi ini secara tidak langsung melahirkan peluang bisnis yang dapat meraup keuntungan besar.

Akun Instagram Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (NKCTHI) merupakan salah satu contoh nyata dari ambiguitas media sosial yang dimaksud. Akun Instagram ini berisikan konten yang berangkat dari permasalahan krisis usia seperempat atau remaja yang beranjak dewasa. 

Contohnya antara lain: setiap orang di media sosial ingin terlihat sempurna beserta filter dan segala macamnya, permasalahan tekanan di media sosial di mana platform tersebut seakan-akan menjadi wadah pembanding kesuksesan dan kebahagiaan, isu kesehatan mental, dan sebagainya. Semua problematika tersebut dihadirkan dalam bentuk quotes atau narasi singkat dengan menggunakan tema yang relate dengan kehidupan anak muda. Ini menjadikan NKCTHI sukses menyedot banyak perhatian. Hingga saat ini, pengikut akun sosial medianya sudah mencapai angka 1,6 juta.

Ini merupakan salah satu contoh besar dalam trending dunia typography, yang mana banyak bentuk seni dalam menyusun font, sehingga menarik juga untuk dibaca oleh pengikutnya. Akun Instagram Nanti Kita Cerita tentang Hari ini (NKCTHI) merupakan akun yang dibuat oleh seorang desainer grafis bernama Marchella FP. Akun ini sudah dibentuk sejak Februari 2018. Untuk membuat konten yang relate dengan pasar, Marchella menggunakan Instagram sebagai alat pembantu.

Seiring berjalannya waktu, akun Instagram NKCTHI berkembang lebih dari sekadar alat untuk riset pasar. Berawal dari wadah yang bertujuan untuk membangun engagement melalui cerita akun tersebut secara bertahap berkembang ke arah yang lebih besar. Dari konten visual Instagram, lalu buku, kemudian diadaptasi menjadi film. Ini membuat Marchella dan NKCTHI mendapatkan keuntungan signifikan. 

Bukunya terjual 100.000 eksemplar kurang dari enam bulan dan filmnya menjadi film pertama di 2020 yang mampu menarik dua juta penonton. Kemudian, akun Instagram yang awalnya hanya sebagai alat untuk riset dapat memiliki pengikut lebih dari satu setengah juta orang, dan sampai saat ini, dua tahun setelah bukunya rilis, akun tersebut masih aktif membuat konten dan melakukan kerjasama dengan berbagai brand.

Untuk itu, perkembangan internet atau sosial media membawa perubahan pada proses komodifikasi. Setiap orang dapat melakukan praktik komodifikasi tanpa harus terlibat dengan perusahaan media. Selain itu setiap orang juga dapat memiliki khalayaknya sendiri. Dua poin tersebut dapat menjadi salah satu indikasi bahwa bisnis media perlahan semakin berkembang dan berubah. NKCTHI merupakan salah satu contoh dari fenomena tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun