Bisnis kuliner saat ini semakin menjamur diberbagai tempat dan berarti persaingan usaha kuliner pun sangat tinggi, sehingga di butuhkan strategi dan cara efektif agar kita dapat mempertahankan usaha kuliner dalam persaingan tersebut.
Anda harus bisa menarik perhatian pelanggan sebanyak mungkin untuk bisa memenangkan persaingan  di bisnis ini, salah satu cara yang gampang adalah membuat produk makanan atau minuman serta kemasannya dengan kreasi paduan warna yang  menarik  dan dapat menggugah selera pelanggan untuk mencicipinya. Kenapa bisa demikian?,  karena warna merupakan elemen pertama yang diperhatikan saat seseorang melihat makanan ataupun minuman. Warna makanan memengaruhi konsumen tidak hanya melalui kesadaran langsung, tetapi juga melalui alam bawah sadar kita. Inilah yang dinamakan psikologi warna pada makanan.
Apa yang dimaksud dengan psikologi warna?. Psikologi warna adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh warna terhadap perasaan, suasana hati, dan emosi. Warna yang berbeda mempengaruhi suasana hati dan emosi kita dengan cara yang berbeda, dan juga memainkan peran penting dalam membentuk opini tentang merek atau produk.Â
Pentingnya psikologi warna dalam bisnis kulinerÂ
- Memikat perhatian konsumen
- Menggugah selera
- Memperkuat dan meningkatkan branding produk makanan dan minumanÂ
Warna warna dan manfaatnya dalam bisnis kuliner
- Warna merah . Warna merah sering direpresentasikan untuk makanan utama, membangkitkan selera dan merangsang nafsu makan. Warna yang energik dan penuh emosi. Â warna merah juga efektif untuk menarik perhatian. Â Selain itu, warna merah ini juga biasanya digunakan untuk merepresentasikan rasa atau penyajian dari makanan tersebut, yaitu rasa pedas dan panggang.
- Warna hijau. . Warna hijau pada kemasan makanan atau minuman melambangkan warna segar dan organik.Â
- Warna jingga.Biasanya warna ini dipakai untuk produk minuman. Warna ini sering diartikan sebagai kehangatan sinar matahari, energi, sukacita, antusiasme, petualangan, keceriaan, dan kepuasan. Oleh karena itu jingga sering digunakan karena mampu mengkomunikasikan pesan "rasa segar" dan "berenergi" dari sebuah produk.Â
- Warna kuning. warna kuning seringkali digunakan untuk merepresentasikan rasa asam karena mengingatkan pada buah lemon.
- Warna coklat. Warna coklat melambangkan rasa manis dan lezat. Sedangkan dari sisi psikologis, warna ini memberikan kesan hangat, manis, serta setia.Â
- Warna putih. Warna putih  mampu memberikan kesan bersih serta higienis.Â
Jadi psikologi warna berperan penting tidak hanya untuk menggugah selera, tapi memikat perhatian konsumen. dengan pengaplikasian psikologi warna yang baik, Anda memiliki kesempatan untuk menarik perhatian calon pembeli lebih banyak lagi.