Mohon tunggu...
Hendrikus Arianto Ola Peduli
Hendrikus Arianto Ola Peduli Mohon Tunggu... Wiraswasta - Asli

Alumnus Seminari San Dominggo Hokeng. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Nusa Cendana

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Gadis Kecil Berambut Ikal

8 Juni 2019   20:17 Diperbarui: 15 Juni 2019   14:12 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis Kecil Berambut Ikal

Teruntuk TK

Pagi ini ku terbangun

Teringat engkau gadis kecil berambut ikal

Ingin ku pandang tingkahmu yang meneduhkan hati

Gadis kecil berambut ikal

dikala rindu menggerogot jiwa

menggenggam tangan mungilmu adalah inginku

memandang  mata indah teduhmu adalah harapku

Gadis kecil berambut ikal

'Kan ku pulang sejenak

Sekedar memandangmu bermain tanah

Di pelataran rumah Oma

Penfui, 19  Mei 2019

TK adalah inisial dari seorang anak kecil yang berusia 1 tahun 3 bulan, tinggal di Pulau Adonara.

Ruang Khayal

Di suatu sunyi yang damai

Senja yang temaram

aku berkeliling di ruang khayal

punyaku

ketika sedang melihat - lihat

kudapati sepotong sajak sedang manari nari

memanggil namaku

berkata "hei, bawalah aku kedalam kertas lusuhmu"

Penfui, 20 Mey 2019

 

Perihal 'Satu Menang, Satu Kalah'

Satu menang, Satu kalah

Dari masa nenek moyang

Ada'satu menang, satu kalah'

Yang menang, nomor satu

Yang kalah, tidak ada nomor

Satu menang, satu kalah

Yang menang, memimpin

Yang kalah, dipimpin

Satu menang, satu kalah

Yang menang, berkaryalah!

Yang kalah, bangkitlah!

Penfui, 22 Mei 2019

 

 

Duka di Bulan Februari

Di kampung halaman waktu itu

Bulan Februari

Tahun ini

Ketika bumi pertiwi sedang basah kuyup

Lantaran diguyur hujan lebat

Sosok wanita tegar

berusia senja

Tertidur kaku di teras rumah ayah

Ratap tangis memecah keheningan

Hujan turun senja itu

Menambah piluh yang teramat sangat

Lantaran wanita tua yang pagi itu banyak mencinta

Kini harus terlelap abadi

Penfui, 22 Mei 2019

 

Hendrikus Arianto Ola Peduli adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Nusa Cendana. Gemar membaca dan menulis puisi sejak di Seminari Menengah San Dominggo Hokeng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun