Mohon tunggu...
Jendry Kremilo
Jendry Kremilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Keuangan Yang Maha Kuasa

26 April 2022   21:22 Diperbarui: 26 April 2022   22:47 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Suara Muhamadiyah

Cuap cuap pada hari ini  secara khusus  berkutat pada pembicaran tentang uang, mengapa harus uang? karena memang pada dasarnya uang sangat sensitif dalam konstelasi perekonomian dunia termasuk di negara kita, tetapi alasan utama saya membahas topik ini  bukan itu.

Karena memang saat ini tanggal tua, tanggal yang cukup kronis, dan tragis bagi anak kos dan kontrakan , mengingat persediaan uang hanya cukup untuk membeli tiga bungkus indomie,  sehingga asupan vitamin dan kalori saat tanggal tua sangatlah tidak mungkin,hhhh .Maka sembari menahan lapar ijinkan saya bercerita sedikit tentang uang.

Saya klarifikasi dulu bahwasannya saya hanya seorang mahasiswa dan pengangguran terselubung yang hanya ingin membahasnya sebatas pada apa yang saya pahami, dan mengusulkan proposal reflektif dari referensi yang sudah saya dapat.

Saat ini kita hidup di mana secarik kertas mampu mengontrol hampir seluruh segi kehidupan.Kertas itu adalah uang. Dimanapun dan kapanpun  kita butuh uang, entah untuk berbelanja, ngedate bareng cewe, bayar karcis parkir ,mandi bahkan berak dan kencing di toilet umum saja kita perlu membayarnya dengan uang. 

Benda ajaib ini menentukan status kekayaan seseorang dan juga harga diri dari setiap orang, uang juga menjadi privilege bagi oknum tertentu tertentu untuk menyuap para polisi dan jaksa agar tutup mulut terhadap korupsi,hhh..

Jika anda tak mempunyai sepeserpun uang ,maka  anda masuk kategori miskin, sebaliknya jika punya banyak uang maka masuk kategori orang kaya.se simpel itu hidup kita. Seorang penulis terkenal  Bernama Anthony Sampson mengkategorikan uang sebagai "agama baru" bagi manusia. Filsuf Adam Smith juga menyebut dengan nada hiperbolis, bahwa pembeda antara manusia dan hewan adalah uang.

Namun yang paling ironi, justru manusia dapat berperilaku seperti hewan karena uang. Manusia dapat saling mencintai atau membenci karena uang; begitupun makan, tidur, bekerja, sakit, dan seluruh aktivitas berkaitan dengan uang. Kajian jejak referensi yang saya dapat dari berbagai literatur mau menunjukan bagaimana manusia itu sebetulnya bisa menjadi homo homini lupus, serigala bagi sesamanya.

Mengapa tidak,uang berada pada tempat yang signifikan dalam sebuah struktur sosial, Uang menjadi parameter sekaligus  afirmasi bagi posisi sosial tertentu. Karena orang memiliki uang, ia berkuasa. Untuk itulah ilmuwan politik aliran Weberian, Prof Jeffrey Winters menempatkan kepemilikan uang---basis material--- sebagai salah satu sumber kekuasaan.

Makna Secarik Kertas 

Jika dipikir-pikir uang cuman secarik kertas dengan desain  gambar yang bernuansa pluralisme dan persatuan, dibilang estetik juga tidak, dibilang buruk juga tidak.Entahlah. Dari secarik kertas ini kita kemudian bisa membangun sistem perekonomian dan sosial yang sampai saat ini masih terus berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun