Mohon tunggu...
Hendrik Sungkung
Hendrik Sungkung Mohon Tunggu... Guru - PENYULUH AGAMA

Datang Sebagai Pemula Pergi Sebagai Legenda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stunting & Penyebab-Pencegahan

16 Juli 2024   09:03 Diperbarui: 16 Juli 2024   09:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

1. Apa itu stunting?
Stunting adalah kondisi saat anak balita mengalami gagal tumbuh. Stunting kemudian menghambat pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif dan kesehatan sang anak. jika hal ini dibiarkan maka akan berdampak buruk bagi perkembangan anak, tentu hal ini sebagai orang tua tidak menginginkan hal tersebut terjadi pada anaknya.

2. Apa yang menyebabkan anak bisa stunting?
Stunting pada balita diakibatkan kekurangan gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang dan kurangnya stimulasi. Stunting juga dipengaruhi oleh status kesehatan remaja sang ibu, kondisi ibu hamil, pola makan balita, ekonomi budaya, maupun faktor lingkungan seperti sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan. 


 3. Mengapa stunting perlu diberantas?
Studi Status Gizi Indonesia tahun 2021 mencatat bahwa 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting, kurang lebih ada 5 juta anak Indonesia mengalami stunting. Bila generasi penerus kerap mengalami stunting Indonesia tidak akan bisa melihat generasi emas di tahun 2045.

4. Apakah stunting menular?
Stunting bukan penyakit menular, dan juga merupakan penyakit bawaan genetik.

5. Apa saja ciri-ciri anak stunting?
Ciri-ciri stunting harus dikenali sebelum anak berusia 2 tahun. Stunting cenderung tidak bisa diatasi sama sekali apabila anak mencapai usia 2 tahun atau lebih.


Ciri-ciri anak bertubuh stunting yaitu :
1. Bertubuh pendek
2. Sering sakit
3. Menurunnya kemampuan kognitif
4. Gangguan Endokrin
5. Berat badan kurang
6. wajah anak lebih muda dari anak seusianya
7. Anak lebih pendiam dan terlihat lemas
 
6. Jika hal termudah untuk mendiagnosa anak stunting itu dari kondisi fisik bertubuh pendek. Apakah setiap anak pendek pasti stunting?
Meski anak yang mengalami stunting pasti lebih pendek daripada anak seusianya, tetapi anak yang bertubuh pendek belum tentu mengalami stunting.

7. Apa dampak dari anak yang mengalami stunting?
Dampak jangka pendek meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif dan gangguan sistem pembakaran lemak. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa sehingga berpotensi
menderita diabetes saat dewasa, berisiko menderita penyakit jantung koroner, hipertensi,dan osteoporosis.

8. Apakah stunting benar berpengaruh pada kecerdasan anak?
Beberapa penelitian membuktikan bahwa stunting bisa mempengaruhi perkembangan kognitif dan kecerdasan anak sampai mengganggu prestasi anak di masa depan.

9. Apakah anak stunting bisa kembali normal?
Tidak. Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan yang tidak bisa dikembalikan seperti semula. Artinya, ketika seorang anak sudah stunting sejak masih balita, pertumbuhannya akan terus lambat hingga ia dewasa.

10. Apa yang harus diberikan untuk mengobati stunting pada balita?
Balita yang mengalami stunting dibawah usia 2 tahun dapat dikejar pemenuhan gizinya dengan memberikan makanan-makanan bergizi yang mengutamakan protein hewani seperti telur, tempe dan tahu, daging sapi, daging ayam, hati ayam, ikan, dan kacang-kacangan.

11.Apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah stunting?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun