Mohon tunggu...
Hendrik Silaen
Hendrik Silaen Mohon Tunggu... -

Raih mimpi dengan aksi...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bendera Iluni SMPN 179 Jakarta Berkibar di Puncak Gunung Raung

28 Maret 2017   21:06 Diperbarui: 29 Maret 2017   07:00 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ems-solutionsinc.com
ems-solutionsinc.com
Banyuwangi, - Rasa haru dan bangga menyelimuti Atma Wijaya, (39), warga Kalisari Jakarta Timur yang berhasil menginjakan kakinya di puncak Gunung Raung. Sebagai bentuk kecintaannya terhadap Ikatan Alumni SMP 179 ( Iluni Onezoelan ), pria bertubuh tinggi ini juga mengibarkan bendera Iluni SMP 179 Angkatan 1994.

“Alhamdulillah, berbekal semangat saya dapat mencapai puncak Gunung Raung, dan berhasil mengibarkan bendera Iluni 179 Angkatan '94. Sebuah pesan yang ingin saya sampaikan kepada semua alumni 179, kita harus kompak selalu,” ujar Atma Wijaya saat mengirim pesan kepada Kompasiana melalui telepon selularnya, Selasa,(28/3/2017).

Menurut Atma, Gunung Raung merupakan salah satu gunung api aktif yang berada di pulau Jawa. Berlokasi di kawasan kompleks pegunungan Ijen JawaTimur, gunung ini menjadi salah satu primadona karena memiliki panorama kalderanya yang selalu mengeluarkan asap putih dengan semburan api.

“Menjadi tantangan sendiri saat akan melakukan pendakian gunung yang memiliki ketinggian sekitar 3332 mdpl. Pendakian yang kita dilalui bukan hanya tentang menaklukan alam, tapi juga menaklukan diri sendiri, menguji kesabaran dan banyak hal tentang kehidupan,” ungkap Atma yang hobi naik gunung sejak remaja.

Filosofi lainnya seorang pecinta alam, kata dia, adalah pengorbanan. Karena untuk sampai puncak atau tujuan yang diinginkan, ada banyak rintangan serta halangan yang harus dilalui. ”Uang, waktu, tenaga, dan keluarga. Namun, semua akan sirna saat kita berhasil mencapai puncak, dan kembali pulang," ucapnya.

“Mohon maaf, naik gunung itu bukan sekedar kegiatan untuk menunjukan gagah-gagahan atau sombong-sombongan. Jangan salah dalam menilai. Justru kita banyak belajar dari alam tentang apa itu memaknai kehidupan. Sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Salam persahabatan kawan-kawan semua,” tutur Atma yang pernah mendaki Gunung Kerinci itu. Hen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun