Seorang pasien langganan papa berusia tua pernah berseloroh, ngobrol denganku, "Nak, kami sudah coba berobat ke dokter spesialis, tapi justru obat dari papamu selama ini lebih manjur buatku."
Haha... Aku tak bisa menjawab, hanya kubalas dengan tawa lebar.
Perihal ini, terpisah saat makan malam keluarga kami di rumah, Papa pernah berkisah, "Papa ini bukan dokter. Tidak punya pendidikan tinggi. Papa hanya ingin membantu orang lain dengan keahlian yang Papa miliki. Papa yakin bahwa kesembuhan pasien itu datang dari Allah. Makanya selain memberi ramuan obat, Papa selalu doakan setiap pasien yang datang diberi kesembuhan oleh Allah. Itu kuncinya"
"Hmm.. ini mantranya Papa," pikirku.
Ternyata seorang Pak Mantri punya mantra. Itu kekuatan doa.
~~
Merak menuju Jakarta, 1989
Kapal feri menyentuh dermaga dan merapat, jangkar kemudian terpaut. Bis kami lantas keluar dan melanjutkan perjalanan darat. Masih beberapa jam perjalanan sebelum mencapai Jakarta.
"Ma, kita sudah sampai di Jakarta", teriakku girang.
Usiaku masih 3 tahun saat itu. Kami dalam perjalanan dari Payakumbuh menuju Jakarta. Liburan keluarga. Begitu cerita Mama.