Mohon tunggu...
Hendrik Kurniawan
Hendrik Kurniawan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pakar Hukum Tata Negara

Peneliti pada Pusat Studi Konstitusi dan Legislasi (PUSKOLEGIS) FSH UINSA Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

IPNU IPPNU Desa Kepundungan Ajak Mengembangkan Potensi Anak-Anak dengan Kementrian PPPA

16 Desember 2021   11:38 Diperbarui: 16 Desember 2021   12:31 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Acara Oleh Staff Kementerian PPPA RI (Dok. pribadi)

Banyuwangi-Anak merupakan aset bagi negara yang wajib dilindungi dan didukung untuk menjadi generasi yang kompetitif dan mampu bersaing di tingkat Internasional. Berdasarkan data yang dirilis oleh Standard Chartered Plc Indonesia pada tahun 2030 di prediksi akan menjadi negara nomer 4 ekonomi terbesar di dunia dan Indonesia akan mengalami bonus demografi dimana usia produktif lebih banyak dari angka kematian yang diperkirakan mencapai 64% dari total jumlah penduduk sekitar 297 juta jiwa. 

Untuk menyambut bonus demografi IPNU IPPNU Desa Kepundungan ingin ikut andil didalamnya dengan cara mengembangkan potensi yang dimiliki anak-anak yang bergabung dengan organisisai IPNU IPPNU. Selain itu perlunya dukungan dari pemerintah desa dan kementrian PPPA untuk mencegah adanya diskriminasi, intoleransi dan kekerasan yang dialami oleh anak-anak dan perempuan yang ada di desa Kepundungan.

IPNU IPPNU merupakan salah satu organisasi yang mewadahi anak-anak di usia 13-24 Tahun. Berdasarkan UU Nomor 39 Tahun 1999 yang dimaksud anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah dan termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya. Sehingga IPNU IPPNU merupakan organisasi yang mewadahi anak-anak dan pemuda dalam melatih berorganisasi untuk mengembangkan potensi dan skill yang dimiliki anak-anak agar nantinya anak yang berada dilingkup terbawah yakni desa diharapkan nantinya mampu bersaing dengan negara-negara lain yang dimulai dengan lingkup terkecil yakni desa. 

Selain pendidikan formal anak muda sangat perlu untuk diberikan kesempatan untuk mengeksplore dan mengembangkan skill yang dimiliki karena pendidikan formal saja tidak akan cukup untuk menjadi bekal hidup di tengah masyarakat. "IPNU IPPNU merupakan organisasi anak-anak yang ada di desa kepundungan yang mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan" Ujar Tri Marvila Sukmana. (Sabtu, 11/12/2021) 

Diskusi Tanya Jawab (Dok. pribadi)
Diskusi Tanya Jawab (Dok. pribadi)

Menjadi kebanggaan tersendiri bagi IPNU IPPNU Desa Kepundungan yang telah diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan pandangan mengenai pola pendidikan di lingkup desa dan pengembangan anak yang langsung berhadapan dengan fasilitator dari kementrian PPPA yang di wakili oleh ibu Hanum. "Betapa pentingnya perlindungan perempuan dan anak karena keduanya ini merupakan warga masyarakat yang rentan dengan kekerasan dan diskriminasi di masyarakat" Ujar Hanum.

 Banyak sekali yang menjadi faktor penyebab terjadinya kekerasan dan diskriminasi di masyarakat salah satunya adalah faktor ekonomi keluarga, latar belakang pendidikan dan faktor ekternal yang mempengaruhi. Akibat terjadinya pandemi Covid-19 yang melanda dunia sehingga mempengaruhi semua lini sektor termasuk pendidikan maka dari itu perlunya sebuah pendampingan dan sosialisi serta support yang dibutuhkan agar nantinya masyarakat mampu mendidik anak-anaknya menjadi generasi emas. Peran IPNU IPPNU di masyarakat yakni program tutor sebaya dan ranting mengajar menjadi andalan untuk pengembangan anak-anak dalam penegmbangan dan penunjang akademik. esensi dari merdeka belajar adalah menjadikan belajar sebagai taman bermain bagi anak agar anak-anak suka dan mau untuk belajar.

Sejatinya di dunia ini tidak anak yang tidak pandai, semua anak pandai di bidangnya masing-masing. Salah satu ilmuan fisika yaitu Eisntin yang dulunya dianggap bodoh ketika kecil dan sering dibully dan di sekililingnya tidak ada yang menyadari kejeniusan Eistin. Setelah dewasa Einstin mampu tumbuh menjadi seorang ilmuan yang berpengaruh pada abad ke-20 an dan dijuluki bapak Fisika moderen. Einstin pernah bilang bahwa ikan selamanya tidak akan pernah bisa menang dari monyet jika keduanya disusruh manjat pohon yang sama, begitu sebaliknya monyet tidak mampu menyaingi ikan jika keduanya untuk berenang melintasi lautan. Tuhan menciptakan manusia itu maha adil disetiap kekurangan yang dimiliki maka Tuhan pasti memberi kelebihan termasuk saudara kita yang disabiltas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun