Mohon tunggu...
HendrikaOctaviaNugraheniKitu
HendrikaOctaviaNugraheniKitu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM

Hallo nama saya Hendrika Octavia Nugraheni Kitu 👋🏻 saya suka membaca, menulis dan berenang ✨

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sampah di Sekitar Jembatan Baru UGM: Tanggung Jawab Siapa?

14 September 2024   06:00 Diperbarui: 14 September 2024   06:18 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Sampah di Sekitar Jembatan Baru UGM, Senin 9/9/24. Difoto oleh Hendrika Octavia Nugraheni Kitu.

Bayangkan sedang berjalan di tepi jalan, tetapi pandangan Anda terganggu oleh tumpukan sampah yang berserakan. Gambar di atas, yang diambil di sekitar Jembatan Baru UGM, adalah pemandangan yang semakin sering kita lihat di banyak tempat. Tapi mengapa hal ini terus terjadi? Dan siapa yang bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.

Kondisi Sampah di Sekitar Jembatan Baru UGM, Senin 9/9/24. Difoto oleh Hendrika Octavia Nugraheni Kitu.
Kondisi Sampah di Sekitar Jembatan Baru UGM, Senin 9/9/24. Difoto oleh Hendrika Octavia Nugraheni Kitu.

Tumpukan Sampah Ini Lebih dari Sekadar Pemandangan Buruk

Tumpukan sampah di sekitar jembatan tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan kita. Sampah yang menumpuk di area jembatan bisa menjadi tempat berkembang biaknya berbagai serangga seperti lalat, nyamuk, dan kecoa. Salah satunya nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti DBD dan malaria. Selain itu, tikus dan kuman-kuman juga dapat menularkan berbagai penyakit. Misalnya, sampah yang membusuk dapat menyebabkan diare, tifus, dan infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang berkembang di lingkungan kotor.

Sampah plastik yang dibuang sembarangan dapat mencemari lingkungan sekitar. Plastik yang terurai bisa melepaskan zat kimia berbahaya yang mencemari tanah dan saluran air di sekitar jembatan. Zat kimia ini dapat meresap ke dalam tanah dan air, yang pada akhirnya dapat mencemari sumber makanan dan air. Selain itu, orang yang melintas di jembatan ini berisiko menghirup udara kotor dari sampah, yang bisa menyebabkan masalah pernapasan seperti batuk, asma, atau iritasi tenggorokan.

Ketika seseorang melihat sampah di sekitar jembatan, mereka mungkin berpikir, "Tempat ini sudah kotor, menambah sedikit sampah lagi tidak akan masalah." Pikiran seperti ini justru memperburuk keadaan dan membuat masalah sampah semakin parah.

Mengapa Sampah Terus Menumpuk?

Ada beberapa alasan mengapa sampah terus menumpuk dan menjadi masalah yang selalu terulang. Pertama, kurangnya kesadaran masyarakat. Banyak dari kita mungkin belum sepenuhnya menyadari dampak besar dari membuang sampah sembarangan. Setiap kali kita membuang sampah sembarangan, kita turut berkontribusi pada masalah yang lebih besar.

Selain itu, sering kali kurangnya tempat sampah juga menjadi penyebab utama. Di beberapa area, terutama di tempat ramai seperti sekitar Jembatan Baru UGM, tempat sampah sering tidak cukup tersedia, sehingga orang terpaksa membuang sampah sembarangan.

Lebih dari itu, perilaku masyarakat juga mempengaruhi. Ketika melihat orang lain membuang sampah sembarangan, mereka cenderung ikut melakukan hal yang sama. Hal ini semakin diperparah dengan kurangnya sanksi tegas dari pihak berwenang. Tanpa adanya hukuman yang jelas, banyak orang merasa nyaman untuk membuang sampah di lokasi yang tidak semestinya, termasuk di sekitar jembatan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun