Mohon tunggu...
Malin manangguang
Malin manangguang Mohon Tunggu... Lahir di pariaman, Lubuak aluang, Teluk belibi

Kebaikan., adalah satu satunya investasi yang tidak pernah gagal.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesona Festival Oyak Tabuik Piaman, Dibanjiri Jutaan Pengunjung di 10 Muharam 1444H/2023

31 Juli 2023   15:43 Diperbarui: 31 Juli 2023   15:49 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poto Tabuik sebelum pengiringan untuk di Hoyak (dokpri)

Pesona Festival Oyak Tabuik Piaman, Dibanjiri Jutaan Pengunjung Di 10 Muharam 1444H/2023

Festival Oyak Tabuik Piaman, Minggu 30 Juli 2023 di kota Pariaman berlasung meriah dan di banjiri ribuan pengunjung dari berbagai daerah dari Sumatera Barat, Indonesia dan mancanegara.

Festival yang berlasung di 10 bulan Muharam di pertanggalan hijrah (Islam)menjadi event budaya di Ranah Minang dan menjadi ikonnya kota Pariaman sejak di kepemimpinan almarhum Anas Malik1980-1990, sampai sekarang.

Tradisi budaya ma arak Tabuik (Tabuik naiak (naik) di mulai dari simpang Tabuik di arak Sampai ke tepi pantai Gandoriah dan di buang ke laut. Menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke kota yang dulunya langang (sepi) "pariaman tadanga langang, batabuik mangko e rami" kini menjadi kota tujuan wisata yang di kelola oleh pemerintah kota di kepemimpinan Walikota Genius Umar. 

Asal-usul festival Tabuik di perkirakan ini telah berlangsung sejak abad ke-19 Masehi. Tabuik diambil dari bahasa Arab, yakni tabut yang memiliki makna peti kayu. Orang Pariaman melafalkan menjadi Tabuik, hal ini karena pengaruh dialek Minang, dimana susunan yang berakhiran t akan dilafalkan menjadi ik. Akhirnya kata "Tabut" berubah dialek menjadi "Tabuik". 

Nama tersebut, juga mengacu pada legenda tentang munculnya makhluk kuda bersayap dan berkepala manusia yang disebut buraq. Berdasarkan legenda itu, setiap tahun masyarakat Pariaman membuat tiruan buraq yang tengah mengusung tabut di punggungnya berbentuk menara belasan meter dan dikenal sebagai Tabuik.

Tradisi budaya Tabuik ini telah dikenal luas masyarakat daerah lain di Sumatera Barat, sehingga saat tradisi digelar selalu menyedot ribuan orang pengunjung. Tradisi Tabuik dilakukan untuk memperingati kematian Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW, dalam Perang Karbala, pada 10 Muharram.

Poto Tabuik dengan gambar bouraq menyandng peti (dokpri)
Poto Tabuik dengan gambar bouraq menyandng peti (dokpri)

Kini. Budaya ,"Hoyak Tabuik" di setiap tanggal 10 Muharam di kota Pariaman tiap tahun kian ramai di kunjungi oleh pengunjung yang datang daerah di Sumatera Barat dan Nusantara hingga wisatawan mancanegara.  

Ramainya pengunjung yang datang di cara Festival budaya, juga terlihat dari beberapa video dan Poto di medsos dan media Grup Waasap yang membagikan momen momen bahagia menikmati acara festival bersama keluarga sambil menikmati indahnya pantai Gandoriah dan lapangan Anas Malik yang di tata dengan tatapan Sejalan dengan kearifan lokal budaya Piaman itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun