ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menilai kinerja ekonomi, sehingga ekonomi pertumbuhan sangat penting karena dengan pertumbuhan ekonomi yang baik akan membuka lebih banyak pekerjaan bidang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji empiris apakah pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah selama enam tahun terakhir berpengaruh signifikan terhadap penurunan Tingkat Kemiskinan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini merupakan metode masalah penelitian nyata dalam praktiknya. Data yang diperoleh dikumpulkan dalam kegiatan penelitian, kemudian dipresentasikan, dideskripsikan dan dianalisis melalui alat analisis yang diterapkan. Untuk menjawab rumusan masalah dan uji hipotesis apakah ada pengaruh yang signifikan tingkat pertumbuhan ekonomi terhadap penurunan tingkat kemiskinan di Kalimantan Tengah selama enam tahun terakhir, dengan menggunakan Analisis Statistik Regresi Sederhana. Hasil pengujian terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi enam tahun terakhir mengalami kemunduran melalui Tingkat Kemiskinan di Kalimantan Tengah menunjukkan adanya negatif korelasi (- 0,356 ) tetapi tidak signifikan sehingga hipotesis yang menyatakan "Ada pengaruh yang signifikan tingkat pertumbuhan ekonomi terhadap penurunan tingkat kemiskinan di Kalteng enam tahun terakhir" ditolak.
The economic growth is used to asses the economic performance, so that the economic growth is very important because by good economic growth will open more work fields. This research aims to conduct empirical test on whether the economic growth in Central Kalimantan for the latest six years affects significantly on the decrease of Poverty Level. The research method used is descriptive method. This method is a method directing on real research issues in its practice. The obtained data are collected in research activity, then presented, described and analyzed through analysis tools applied. To answer the problem formulation and test on the hypothesis, whether there is any significant effect of the economic growth level on the decrease of Poverty level in Central Kalimantan for the latest six years, using Simple Regression Statistic Analysis. The testing results on the economic growth level for the latest six years regressed through the Poverty level in Central Kalimantan show that there is a negative correlation (- 0.356 ) but insignificant one so that the hypothesis stating that " There is a significant effect of the economic growth level on the decrease of Poverty level in Central Kalimantan for the latest six years" is rejected.
PENDAHULUAN
Dengan melakukan pembangunan infrastruktur, maka akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Apabila pembangunan dilakukan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, diharapkan terjadinya pemerataan pertumbuhan ekonomi. Salah satu sumber pendanaan pembangunan adalah APBN. Mengingat terbatasnya dana APBN yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, maka perlu dilakukan analisis mengenai pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya pengetahuan tentang pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, diharapkan pengalokasian dana APBN dapat dilakukan secara optimal dan menghasilkan manfaat yang maksimal, khususnya dalam hal menstimulus pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil pembangunan. Sebagai contoh pada agenda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015--2019, terangkum arah kebijakan pengembangan kawasan strategis percepatan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah, terutama di Luar Jawa (Sumatera, Maluku, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua) dengan memaksimalkan keuntungan aglomerasi, menggali potensi dan keunggulan daerah yang selaras serta peningkatan efisiensi dalam penyediaan infrastruktur. Perencanaan pembangunan ini kemudian dipergunakan pemerintah untuk menyusun strategi pembangunan, seperti misalnya pengembangan potensi ekonomi wilayah: Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan, baik yang telah ada maupun yang baru sesuai dengan potensi unggulan tiap wilayah.
Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi yang tengah berkembang di kawasan tengah Indonesia. Perekonomian Kalimantan Tengah bergantung pada sektor pertanian, khususnya perkebunan. Pada tahun 2009 sektor perkebunan menyumbang 33 persen dari PDB Kalimantan Tengah dan menyumbang 1,49 persen dari total pertumbuhan ekonomi. Kota Palangka Raya merupakan ibu kota Kalimatan Tengah. Kondisi perekonomian di Kota Palangka Raya dapat menjadi akselerator pertumbuhan di Provinsi Kalimantan Tengah. Besarnya pengaruh yang diberikan kota Palangka Raya terhadap perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah, maka tulisan ini disusun untuk mengetahui sektor unggulan perekonomian wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Kota Palangka Raya sebagai bahan referensi dan bahan kajian dalam pengambilan kebijakan pembangunan.
Melihat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimntan Tengah yang terus berkembang dalam enam tahun terakhir bahkan melampaui pertumbuhan rata rata Nasional, hal ini menunjukkan prestasi ekonomi yang positif dan patut diberi apresiasi. .Secara teoritis ada keterkaitan antara tingkat pertumbuhan dengan penurunan tingkat kemiskinan melaui peningkatan lapangan kerja ,namun dalam kenyataan sering pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan penduduk secara berarti
PEMBAHASAN
Secara umum penelitian dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yaitu untuk mengetahui gambaran pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor basis dan non basis hingga pergeseran-pergeseran yang terjadi pada kurun waktu tertentu di Provinsi Kalimantan Tengah dan secara khusus di Kota Palangka Raya. Sedangkan secara khusus penelitian dilakukan sebagai bahan pertimbangan pembuatan kebijakan arah dan strategi pembangunan, termasuk program-program prioritas yang akan dilihat dengan gambaran sektor-sektor unggulan yang menjadi potensi ekonomis bagi Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Kota Palangka Raya.
Pembangunan daerah merupakan bagian yang integral dalam pembangunan nasional, karena itu diharapkan bahwa hasil pembangunan akan dapat terdistribusi dan teralokasi ke tingkat daerah. Keseimbangan antar daerah terutama dalam perkembangan ekonominya akan dapat dicapai jika beberapa kebijaksanaan dan program pembangunan daerah tersebut mengacu pada kebijaksanaan regionalisasi atau perwilayahan. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah, dapat dilihat melalui pertambahan pendapatan masyarakat secara keseluruhan yang terjadi di daerah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) yang terjadi.
Pembangunan ekonomi secara nasional mempunyai definisi dan tujuan yang sama dengan teori pembangunan ekonomi daerah. Perbedaannya hanya terletak pada ruang lingkup wilayahnya, oleh sebab itu sebelum membahas masalah pembangunan daerah ada baiknya dibahas terlebih dahulu pengertian daerah (regional). Daerah adalah suatu areal geografis yang merupakan suatu kesatuan. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa di Indonesia daerah administratif dikenal sebagai provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Pembangunan menentukan usaha pembangunan yang berkelanjutan dan tidak memusnahkan sumberdaya asli, manakala teori dan model pertumbuhan yang dihasilkan dijadikan panduan dasar negara. Konsep pembangunan ini dikupas dalam teori pertumbuhan dan pembangunan dan coba menganalisis secara kritikal dengan melihat kesesuaiannya dalam konteks negara.