[caption id="attachment_88218" align="alignleft" width="405" caption="google.com"][/caption] Menggulingkan kekuasaan otoriterseolah telah menjadi tren masa kini. Dari mulai aksi demonstrasi rakyat Tunisia yang berhasil meruntuhkan rezim Zine El Abidine Ben Ali sampai aksi berdarah rakyat mesir yang telah menyebabkan sedikitnya 125 orang tewas.
Pertanyaannya,apakah Kericuhan Di Mesir berasal dari virus Tunisia?
Berdasarkan kabar yang beredar, Pada 25 Januari 2011 Kelompok-kelompok oposisi Mesir telah meluncurkan seruan untuk aksi protes di Mesir. Revolusi Tunisia yang berhasil meruntuhkan rezim Zine El Abidine Ben Ali akan memberikan inspirasi bagi rakyat Mesir, untuk turun ke jalan mendukung tuntutan reformasi ekonomi dan politik, bergabung dengan aksi protes menentang penyiksaan, kemiskinan, korupsi dan pengangguran.
Bahkan Tokoh oposisi Mohamed ElBaradei juga telah memerkuat adanya gerakan aksi demonstrasi mesir. Ia pun menyebut bahwa para rival rezim Mesir harus dapat mengikuti jejak yang dibuat Tunisia. “Jika rakyat Tunisia telah melakukannya, rakyat Mesir juga harus mewujudkannya,” kata ElBaradei yang juga mantan kepala badan pengawas nuklir PBB (IAEA).
Kemana Lagi Virus Tunisia akan menjalar?
Karena Virus Tunisia seolah menjadi tren masa kini, tentu virus akan menyebar terbawa angin politik yang siap memangsa dan memporak porandakan kekuasaan hegemonik dimanapun berada.
Konflik rakyat dengan kekuasan otoriter fakta adanya. Hal ini disebabkan kemarahan dan hasrat ingin adanya sebuah perubahan menjadi titik sentral gejolak yang membabi buta sehingga mengakibatkan kekuasan otoriter runtuh di tangan rakyatnya sendiri.
Sudah menjadi fitrah manusia mempunyai hasrat untuk meniru. Virus Tunisia pasti akan menjalar dan menyebar ke setiap negara di dunia. Mungkin juga Indonesia, , Amerika, Malaysia, dll, kalau negara tersebut termasuk yang memiliki kategori sebagai negara yang dipimpin oleh pemimpin yang tidak peduli terhadap kemaslahatan rakyatnya.
Siap-siap bagi penguasa yang merasa dirinya otoriter!!!!
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H