[caption id="attachment_87590" align="alignleft" width="391" caption="Google.com"][/caption]
Ada apa dengan Malaysia. Seakan tak henti-hentinya menyentuh dan mengusik hati bangsa Indonesia. Dari mulai kesenian angklung, kesenian reog sampai pulau pun menjadi incarannya.
Menurut berita yang saya baca, Malaysia memposting salah satu tulisan yang menyebutkan bahwa "Pulau Sumatera seharusnya milik Malaysia". Postingan yang ditemukan dari akun Mohd Am menytakan, berdasarkan sejarah zaman Belanda, pulau Indonesia itu seharusnya menjadi bagian dari negara Malaysia.
"Kerajaan Johor berjaya mengembangkan ekonominya dan menjadi kuasa politik terpenting sesuai dengan lokasinya di laluan perdagangan timur-barat. Di zaman kegemilangan Johor, negeri ini pernah menjadi sebuah empayar besar yang mana kekuasaannya mewarisi sebahagian jajahan takluk Melaka. Empayar Johor termasuklah sampai ke Terengganu di semenanjung, kepulauan Riau-Lingga dan sebahagian pantai timur Sumatera," tulis postingan tersebut, yang okezone kutip, Kamis (27/1/2011).
"Berdasarkan fakta historik ini adalah jelas bahwa Riau-Lingga dan sebahagian besar Sumatera itu adalah Jajahan Johor.. iaitu Malaysia sekarang..," klaimnya.
Menilik dari sejarah itu pula, daerah sebagian Sumatera dan Kepulauan Riau seharusnya menjadi milik Malaysia. Namun pada saat perjanjian antara Inggris dan Belanda, dua negara yang pernah menjajah Indonesia dan Malaysia justru menghilangkan batasan kawasan tersebut. "Jadi sumatera itu harus balik kepada asalnya iaitu termasuk dalam provinsi Johor Malaysia, tetapi penjanjian inggeris-belanda telah memecahkan kawasan jajahan Johor yaitu Riau-Lingga dan sebahagian besar Sumatera."
Apakah pernyataan itu benar? Kalau benar, kita pun harus legowo untuk memasrahkan pulau sumatra ketangan Malaysia. Tetapi kalau tidak terbukti dan kita pun mempunyai alasan referensial yang benar, sudah sewajarnya bangsa Indosesia untuk mempertahankannya.
Salam
Sumber bacaan bisa di lihat di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H