Mohon tunggu...
Hendri Juhana
Hendri Juhana Mohon Tunggu... -

seorang petualang yang suka menata sunyi di balik takdir sang waktu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hati-Hati Indonesia, Singapura Siap Memantau!

26 Januari 2011   11:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:10 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1296042404845673275

[caption id="attachment_87439" align="alignleft" width="450" caption="google.com"][/caption] Singapura merupakan negara yang paling makmur di asia tenggara. Bukan hanya berhasil di industri telekomunikasi dan perbankan, Singapura mulai merambah masuk ke industri media di Indonesia. Kemudian, apa yang menjadi permasalahan dalam hal ini? Ada sebuah ungkapan, barang siapa yang menguasai media dan informasi, dialah yang akan menjadi pemenang ataupun penguasa. Dengan 35% saham di Telkomsel, perusahaan selular yang memiliki pelanggan sekitar 80 juta itu, Singapura memiliki data seluruh percakapan rahasia maupun yang lucu-lucu yang dilakukan orang Indonesia. Mengingat Presiden SBY sendiri termasuk pelanggan Telkomsel, isi percakapan orang nomor satu Indonesia selama 7 tahun terakhir itupun bisa dipantau Singapura. Dengan kata lain,tidak ada rahasia di Indonesia untuk Singapura. Dengan mengetahui berbagai informasi di Indonesia, tidak menutup kemungkinan Singapura akan menjadi pemantau bahkan pengendali yang handal dalam memainkan strategi politik ekonomi maupun budaya. Dengan begitu, Singapura menjadi leluasa untuk berlenggang dan menari di pentas persaingan global. Singapura memang negara kecil. Tetapi pengalaman sudah membuktikan, Singapura yang hanya memiliki penduduk tidak sampai 5 juta jiwa, oleh founding father-nya maupun elit pemimpinnya, telah mempersiapkan resep khusus bagaimana menghadapi dan menaklukkan Indonesia. Bukan menakut-nakuti ataupun merasa iri dengan Singapura, Indonesia tetap harus waspada dengan situasi apaun yang akan terjadi. Tingkatkan stabilitas ekonomi dan pendidikan telekomunikasi yang lebih progresif serta babad abis semua elemen yang dapat merugikan bangsa dan negara. (Baca untuk selengkapnya di sini) Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun