[caption id="attachment_87439" align="alignleft" width="450" caption="google.com"][/caption] Singapura merupakan negara yang paling makmur di asia tenggara. Bukan hanya berhasil di industri telekomunikasi dan perbankan, Singapura mulai merambah masuk ke industri media di Indonesia. Kemudian, apa yang menjadi permasalahan dalam hal ini? Ada sebuah ungkapan, barang siapa yang menguasai media dan informasi, dialah yang akan menjadi pemenang ataupun penguasa. Dengan 35% saham di Telkomsel, perusahaan selular yang memiliki pelanggan sekitar 80 juta itu, Singapura memiliki data seluruh percakapan rahasia maupun yang lucu-lucu yang dilakukan orang Indonesia. Mengingat Presiden SBY sendiri termasuk pelanggan Telkomsel, isi percakapan orang nomor satu Indonesia selama 7 tahun terakhir itupun bisa dipantau Singapura. Dengan kata lain,tidak ada rahasia di Indonesia untuk Singapura. Dengan mengetahui berbagai informasi di Indonesia, tidak menutup kemungkinan Singapura akan menjadi pemantau bahkan pengendali yang handal dalam memainkan strategi politik ekonomi maupun budaya. Dengan begitu, Singapura menjadi leluasa untuk berlenggang dan menari di pentas persaingan global. Singapura memang negara kecil. Tetapi pengalaman sudah membuktikan, Singapura yang hanya memiliki penduduk tidak sampai 5 juta jiwa, oleh founding father-nya maupun elit pemimpinnya, telah mempersiapkan resep khusus bagaimana menghadapi dan menaklukkan Indonesia. Bukan menakut-nakuti ataupun merasa iri dengan Singapura, Indonesia tetap harus waspada dengan situasi apaun yang akan terjadi. Tingkatkan stabilitas ekonomi dan pendidikan telekomunikasi yang lebih progresif serta babad abis semua elemen yang dapat merugikan bangsa dan negara. (Baca untuk selengkapnya di sini) Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H