Mohon tunggu...
Hendri Juhana
Hendri Juhana Mohon Tunggu... -

seorang petualang yang suka menata sunyi di balik takdir sang waktu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Odong-odong& pendidikan anak Usia Dini

13 Juli 2011   05:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:43 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1310533501433594760

[caption id="attachment_122420" align="alignleft" width="250" caption="google.com"][/caption] ODONG-ODONG, itulah nama panggialan untuk sebuah permainan anak-anak usia dini. Bentuk dan gayanya yang khas dan lucu membuat si kecil tak sanggup menahan diri untuk segera menungganginya. Bahkan tidak sedikit orang tua untuk memanfaatkan permainan ini sebagai alat untuk membuat anak-anak mereka terseyum dan berhenti menangis.

Berbagai jenis odong-odong dengan hiasan sekaligus alat-alat tunggang seperti boneka-boneka binatang, mobil-mobilan, motor-motoran dan lain sebagainya ditambah musik pengiring menjadi pemincut dan daya tarik tersendiri untuk si kecil untuk terus menikmati permainan tersebut.

Namun, ada hal lain yang menjadi sorotan dan perhatian saya ketika melihat permainan idaman anak-anak usia dini ini. Tidak hanya mampu memberikan hiburan dan membuat anak-anak merasa nyaman yang diberikan dari permainan ini, tetapi ada sebuah pengabdian yang tanpa disadari (unconsciously) dari permainan ini.

Permainan Odong-odong adalah sebuah permainan khusus anak-anak yang memicu kemampuan seperti di bawah ini

1.Gerak (psikomotorik) menjadi terlatih.

Goyangan dan hentakan bahkan putaran yang dimainkan oleh pemiliknya, memancing anak-anak untuk mengatur keseimbangan tubuh. Anak-anakpun tidak bisa tidak harus memegang dan mengeluarkan otot tangannya agar tidak jatuh dari permainan. Kegitan seperti ini menjadi salah satu kegiatan dalam membangun kemampuan motorik anak menjadi semakin baik.

2.Melatih Kepercayaan diri (self confident)

Permaianan Odong-odong dapat melatih anak semakin percaya diri. Dengan permainan ini, anak-anak akan berani melakukan eksplorasi potensi yang sudah melekat pada dirinya. Sebgaimana kita tau, bahwa Tuhan sudah memberikan potensi-potensi manusiawi pada diri setiap individu sebagai akar dari sebuah kemandirian. Dengan menikmati permainan itu anak-anak akan merasa enjoy bahkan tidak mau diganggu oleh siapapun bahkan orang tuanya sekalipun. Dari sini sudah bisa kita kira, anak-anak ingin melakukannya sendiri. Kepercayaan diri akan tumbuh ketika kita mengijinkan anak-anak bersikap sesuai dengan keinginannya.

3.Membangun kecerdasan Emosi anak (Emotionalintelligence)

Sebagaimana kita ketahui bahwa pengembangan emosi anak bisa diperoleh dengan cara bermain. Dengan permaianan, anak-anak akan merasa senang sehingga terhindar dari beban-beban psikologis. Permaianan odong-odong adalah salah satu permainan yang memainkan emosi anak. Dengan putaran dan goyangannya yang khas serta diikuti alunan musik yang mengalun menggiring suasana emosi anak-anak ikut terbangun.

Terima kasih,ya Tukang Odong-odong, anda sudah berjasa dan saya menyebut anda dengan sebutan “Pahlawan odong-odong”

Ada yang lebih menarik di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun