Di tengah hamparan pulau yang luas dan keragaman budaya yang menakjubkan, Indonesia, dengan lebih dari 37 ribu pondok pesantren dan 4,8 juta santri tersebar di penjuru negeri, berdiri sebagai raksasa potensi ekonomi dan keuangan dunia. Potensi ini menuntut pondok pesantren untuk menjalin kemandirian finansial yang tangguh.Â
Pondok Pesantren Assuruur, salah satu pionir dalam penerapan kemandirian ekonomi di lingkungannya, menghadapi sejumlah tantangan dalam pelaksanaannya. Melihat situasi ini, Telkom University (Tel-U) mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bagi para guru dan pengurus Pondok Pesantren Assuruur pada hari Jum'at (14/6).
Ruri Octari Dinata, S.E., MSA., menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan dukungan analitis kepada pengurus pondok pesantren dalam mengevaluasi usaha yang mereka jalankan.
"Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Assuruur ini dilatarbelakangi oleh temuan bahwa beberapa aspek masih memerlukan perbaikan, baik dalam manajemen koperasi maupun dalam pengembangan jejaring bisnis. Kami berharap pengabdian ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren," ujar Ruri.
Bersama timnya yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)---Tri Utami Lestari, S.E., M.Ak., Hilda, S.E., M.Si., Ak., CA., CPA., Aghnia Halim, Naura Syahira Putri Dyana, dan Gede Ngurah Ravena Eka Putra Arcana---Ruri melaksanakan kegiatan ini dengan metode penyuluhan dan pendampingan kepada tiga puluh peserta yang terlibat.Â
Para peserta diberikan wawasan mendalam tentang analisis usaha, pengembangan jejaring yang diperlukan, serta identifikasi alur dan prosedur yang efektif. Selain itu, mereka juga mendapatkan rekomendasi SOP yang bisa diterapkan untuk meningkatkan daya tarik dan nilai jual usaha pesantren.
K.H. Nurbayan, Pimpinan Pondok Pesantren Assuruur, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan harapan yang mendalam.
"Melalui kegiatan yang sangat berarti ini, kami berharap pengabdian masyarakat yang diberikan oleh Telkom University dapat menjadi katalisator dalam meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren," kata K.H. Nurbayan.
Antusiasme peserta terhadap penyuluhan dan pendampingan yang diberikan sangat tinggi. Mereka menunjukkan partisipasi aktif, baik dalam sesi penyampaian materi maupun dalam diskusi, menggambarkan komitmen mereka untuk menyongsong perbaikan dan kemajuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H